BACASAJA.ID – Kabupaten Banyuwangi bersiap mengantisipasi ancaman gelombang ketiga Covid-19. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari percepatan vaksinasi; penguatan tracing, testing, dan treatment; hingga menyiapkan fasilitas kesehatan.
Hal itu disampaikan Bupati Ipuk Fiestiandani saat menjadii nara sumber dalam webinar yang digelar Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) dan Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT).
Baca Juga: Selain Peringkat Pertama, Desa-Desa di Banyuwangi Dominasi Sepuluh Besar Desa Mandiri Indonesia
Selain Ipuk, webinar yang bertajuk "Tantangan Menghadapi Gelombang Ketiga Covid-19" tersebut menghadirkan berbagai narasumber, yakni Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu; serta Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
Hadir pula para panelis, yakni Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo; Koordinator KAPT, Bambang J Pramono; Ketua Dewan Pengarah KAPT, Amarsyah; dr. Marshell Tendean dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida); dan panelis lainnya.
Bupati Ipuk dalam paparannya menyebut, Banyuwangi melakukan berbagai upaya untuk menghadapi potensi terjadinya lonjakan kasus covid-19. Di antaranya, percepatan vaksinasi bagi masyarakat umum, lansia, maupun anak-anak.
Per 21 Januari 2022 capaian vaksinasi dosis satu untuk umum sudah mencapai 89,16 persen; vaksinasi lansia 96,7 persen; dan vaksinasi anak 79,96 persen.
Baca Juga: Fasilitasi Pasar Takjil Ramadan, Bupati Ipuk: Momentum Bangkitkan Ekonomi Sektor Kuliner
“Vaksinasi anak kami target tuntas akhir Januari. Kami juga terus menggenjot vaksinasi booster (dosis tiga) beriringan dengan penuntasan dosis satu dan dua. Dengan harapan kekebalan komunal bisa segera terbentuk di masyarakat Banyuwangi,” kata Ipuk.
Berikutnya, penguatan test (pengujian), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan). Ini adalah kunci untuk menekan transmisi lokal. Setiap ditemukan kasus positif baru akan segera ditracing kontak eratnya.
Aplikasi Pedulilindungi juga diwajibkan bagi para pengunjung di tempat-tempat umum. Seperti destinasi wisata, mall, hingga perkantoran. Pemkab juga menyediakan ruang isolasi yang memadahi dan cukup.
Baca Juga: Dibuka Wapres, Bupati Ipuk Paparkan Strategi Pariwisata Sehat Banyuwangi
“Kami pastikan ruang isolasi, tenaga medis, hingga kebutuhan oksigen dan ventilator mencukupi. Bahkan kami juga memiliki tempat isolasi terpusat di tingkat kabupaten, maupun yang tersebar di setiap desa yang diawasi langsung oleh tenaga medis. Tak hanya itu, pemkab juga menyediakan layanan tambahan gizi dan obat-obat bagi warga yang isoman,” kata Ipuk.
Yang tak kalah penting, lanjutnya, adalah sinergi yang kuat antar seluruh elemen.
“Kami libatkan forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, para camat, kepala desa, hingga organisasi masyarakat untuk penanganan covid-19 di Banyuwangi. Termasuk dalam percepatan vaksinasi,” tambah Ipuk. (BWI/RG4)
Editor : Redaksi