Anev Polda Jatim, Dari 20 Ribuan Kasus, Tidak Sampai Separuhnya Tuntas

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 29 Des 2020 21:03 WIB

Anev Polda Jatim, Dari 20 Ribuan Kasus, Tidak Sampai Separuhnya Tuntas

i

PERS: Polda Jatim saat rilis annev tahun 2020. | BCSJ/Arry

BACASAJA.ID | Surabaya - Polda Jawa Timur merilis hasil analisa dan evaluasi (anev) selama tahun 2020. Dalam rinciannya, lembaga kepolisian ini telah menerima laporan kejahatan kovensional sebanyak 20.665 kasus. Dari sekian puluh ribu kasus tersebut yang terselesaikan sebanyak 10.020 laporan atau sekitar 48 persen.

Sementara kejahatan transnasional, 2.109 laporan selesai 1.511 kasus. Untuk kekayaan negara terdapat 275 laporan dan selesai 170 laporan. Sedangkan untuk kontijensi 3 laporan dan selesai 1 laporan.

Kasus narkoba di tahun 2020, Polda Jatim mengungkap sebanyak 5.484 kasus melibatkan 6.782 tersangka. Adapun barang bukti kejahatan narkoba yang diamankan diantaranya sabu 323.593 gram, ekstasi 49.025 ribu butir, psikotropika 6.532 butir, obat daftar G, 14,9 juta butir, tembakau gorila 39.903 gram, minuman keras 8.714 botol, dan ganja 42.587 gram.

"Sementara untuk pekerjaan tersangka narkoba paling banyak swasta 3.938 orang," terang Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa (29/12/2020).

Sementara, untuk tersangka wiraswasta terdapat 830 orang, buruh atau karyawan 590 orang, pengangguran 555 orang, petani atau nelayan, 246 orang, pedagang 142 orang, pelajar 99 orang, mahasiswa 95 orang, ibu rumah tangga 38 orang, TNI 1 orang, Polri 13 orang dan PNS 17 orang.

Selama tahun 2020, pelanggaran anggota Polri di Polda Jatim mengalami penurunan. Pelanggaran yang terjadi sebanyak 585 pelanggaran. Rinciannya, pelanggaran disiplin 377 kasus, kode etik 196 kasus, dan tindak pidana 12 kasus.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta megucapkan terima kasih kepada masyarakat Jatim yang turut menjaga Kamtibmas selama tahun 2020.

Selain itu, jenderal polisi bintang dua itu juga berharap masyarakat tetap patuh protokol kesehatan. Pihaknya bahkan menyebut akan membubarkan kerumunan bila terjadi saat pergantian malam tahun baru nanti.

"Kami imbau kepada masyarakat untuk tidak keluar melaksanakan perayaan tahun baru. Kita ketahui bersama ada jenis baru covid banyak korban yang jatuh baik, TNI, Polri maupun tenaga kesehatan. Kami sendiri (anggota Polda) ada 62 orang yang meninggal dunia karena Covid," tandasnya. (Arry/rga)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU