BACASAJA.ID - Sepuluh pria dan delapan wanita diamankan oleh Satpol PP Kabupaten Tulungagung dalam Operasi Cipta Kondisi Ramadhan, Kamis (20/4/22).
Banyak aduan yang masuk ke Satpol PP tentang penyalahgunaan tempat kost.
Mereka kedapatan berada dalam kamar kost di siang hari dan pintu dalam kondisi tertutup. Mereka juga tak bisa menunjukan surat nikah yang sah.
Kasatpol PP Kabupaten Tulungagung melalui Kabid Penegakan Perda dan Perbup, Artista Nindya Putra menjelaskan mereka diamankan dari 3 tempat kost di Kelurahan Kepatihan Kecamatan Tulungagung.
“Dari 3 titik kita temukan 7 pasang bukan suami istri, dan 1 perempuan bersama 3 pria dalam 1 kamar,” jelas pria yang akrab disapa Genot tersebut.
Mirisnya, 1 wanita dan 3 pria yang ditemukan dalam 1 kamar itu masih berusia anak-anak.
Genot mengatakan, saat diperiksa bicara mereka ngelantur dan tidak fokus.
Genot melanjutkan, ada 2 kamar yang disewakan atau direntalkan oleh penyewa sebelumnya.
Di tempat kost dekat Balai Kelurahan Kepatihan misalnya, dari pengakuan penyewa mereka membayar 300 ribu untuk satu Minggu.
Tempat kost ini lokasinya masuk gang sempit selebar sepeda motor.
Ada sekitar 10 kamar yang kondisinya pengap dan terkesan kotor.
Tempat kost ini beberapa kali pernah dirazia oleh Satpol PP, namun tidak ditemukan pasangan bukan suami istri, baru kali ini di temukan.
“Untuk sewanya rental 7 hari itu 300 ribu rupiah,” jelasnya.
Untuk memberikan efek jera pada 18 orang itu, pihaknya bakal memanggil orangtua atau perangkat desa tempat mereka tinggal.
“Untuk pemilik kost besok kita panggil,” terangnya.
Sementara itu warga Kelurahan Kepatihan yang rumahnya dekat dengan tempat kost, Pi’i mengaku senang dengan razia ini.
Warga di sekitar mengaku resah dengan aktifitas penghuni kost tersebut.
Sebab hampir setiap malam banyak pemuda berusia tanggung keluar masuk tempat kost yang berada dekat Balai Kelurahan Kepatihan tersebut.
“Ada orang duduk dekat gang itu langsung masuk saja,” jelasnya.
Pi’i pun mengaku tidak kenal dengan penghuni kost tersebut. Sebab setiap hari ada saja yang masuk dan keluar.
Dirinya pernah diminta untuk menjadi penjaga tempat kost itu, namun menolak.
“Yang keluar dan masuk itu enggak jelas, rata-rata masih muda semua,” terangnya. (JP/t.ag/rg4)
Editor : Redaksi