SURABAYA - Kamis (19/05/23), Ikatan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia mengadakan Kongres ke-5 di Aula Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.
Puluhan calon akademisi dan guru SD ini berkumpul dari berbagai kampus pencetak pengajar di seluruh Indonesia untuk mendiskusikan beragam dinamika sosial sekaligus memilih ketua baru.
Baca Juga: Jatim Fest 2024: Pesta Belanja, Hiburan, dan Rekreasi Rakyat Jawa Timur
Mereka berasal dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, hingga beragam provinsi di Pulau Jawa.
Di hari pertama pasca pembukaan, kongres diisi dengan menghadirkan berbagai narasumber. Salah satunya adalah penggerak pelajar dan pemuda Aryo Seno Bagaskoro.
Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga ini diminta berbicara selama lebih dari satu jam tentang transformasi pendidikan.
"Gen Z adalah generasi yang sangat terhubung berkat teknologi, intens menerima paparan informasi, peka terhadap prinsip-prinsip etika, tapi di sisi lain dirundung ketidakpastian akan masa depannya." Ungkap Seno.
Menurutnya, persoalan tentang demokrasi, kelestarian lingkungan, pemanasan global, etika, dan pemenuhan hak menjadi isu yang mendapatkan perhatian serius di kalangan anak-anak muda saat ini.
Baca Juga: Kabar Baik! Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Lagi di Jawa Timur, Simak Jadwal dan Syaratnya
"Pada prinsipnya Gen Z sebenarnya adalah generasi yang resah akan masa depan dunia." Imbuh pria kelahiran 23 Agustus 2001 ini.
Namun di sisi lain, Seno menganggap Gen Z adalah generasi yang tidak punya role model politik yang absolut. Oleh karenanya, menjadi sebuah kesempatan bagi siapapun yang resah untuk menginisiasi kebaikan dan perubahan.
"Kesadaran peran mahasiswa sebagai _creative minority_ penting untuk men- _generate_ perubahan sosial. Apalagi kawan-kawan adalah calon guru yang menjadi garda depan pendidikan."
Ketua Taruna Merah Putih Surabaya itu kemudian mencontohkan proses transfer kesadaran lintas generasi antara Soekarno dan gurunya Cokroaminoto dalam merancang konsepsi atas bangsa Indonesia melalui beragam diskursus.
Baca Juga: Syarat CPNS 2024 Pemprov Jatim, Ini Dokumen yang Harus Disiapkan
"Relasi Cokroaminoto-Bung Karno itu terjadi di Kos Peneleh, di Kota Surabaya, yang seringkali dijuluki sebagai dapur nasionalisme. Di kota yang sama pula kawan-kawan hari ini berkumpul." Imbuh Seno.
Ketua Umum IKMA PPGSD Matlimin mengungkapkan rasa bangganya atas diselenggarakannya kongres tersebut.
"Harapannya teman-teman akan makin bersemangat dan memiliki kesadaran baru." (KD)
Editor : Redaksi