Ikut Rasakan Kesedihan, Walikota Eri Cahyadi Siapkan Rusun Grudo Untuk Warga Dukuh Pakis Yang Tergusur

Redaksi


Ikut Rasakan Kesedihan, Walikota Eri Cahyadi Siapkan Rusun Grudo Untuk Warga Dukuh Pakis Yang Tergusur

Wali Kota Eri Cahyadi mendatangi warga Dukuh Pakis 4A yang rumahnya dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Surabaya

 

SURABAYA - Wali Kota Eri Cahyadi mendatangi warga Dukuh Pakis 4A yang rumahnya dieksekusi Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Ia menyambangi warga yang kini menghuni di rumah-rumah tetangganya.
Eri mengatakan Pemkot Surabaya akan menyediakan rusunawa pada puluhan KK yang terdampak eksekusi tersebut. Rencananya rusunawa Grudo, Kecamatan Tegalsari yang menampung para warga.

“Alhamdulillah, kita kemarin koordinasi dengan camat dan seluruh warga, kami pikirkan tempat tinggalnya. Ada rusun yang sudah kita siapkan, kita pindahkan dulu mereka ke Rusun Grudo dan alamatnya berpindah ke sana,” kata Eri saat ditemui awak media di Dukuh Pakis 4B Surabaya, Senin (14/8/2023).

Meski begitu, Eri tak mengharuskan sekolah anak-anak berpindah. Apabila masih tetap ingin di Dukuh Pakis, ia mengaku tak mengapa.

“Untuk sekolahnya monggo kerso (silahkan kalau mau), kalau masih mau ada yang di sini ya tetap di sini, juga terkait Kader Surabaya hebat, baik di sini maupun Grudo tidak ada bedanya, mereka bisa berjuang di mana-mana,” ujarnya.

“Tetapi, warga ini merasa ada yang tidak pas di tanah ini. Surabaya ya begini ini, kita punya rasa kekeluargaan yang luar biasa, kita guyub-rukun, tapi kita berpegang teguh pada sebuah aturan. Karena itu perjuangan terus kita lakukan untuk mencari kebenaran sopo sih sing bener (siapa yang benar), tapi lewat jalur hukum yang sudah ditentukan,” imbuhnya.

Eri mengakui tak mudah bagi warga untuk segera pindah. Terlebih, warga yang sudah puluhan tahun menghuni kawasan Dukuh Pakis 4A Surabaya sejak orang tua mereka masih ada.

“Memang saya rasakan kesedihannya, hari ini sudah kita siapkan, ketika harus berpindah tempat ada yang 50 tahun tinggal di sini. Tapi, kalau itu benar ya ngomong bener kalau salah yo kudu dibenerno (dibenarkan), perjuangan tetap terus dan warga merasa ada yang tidak benar. Tugas kami sebagai pemerintah memberikan tempat yang layak, tetap bisa melanjutkan sekolah, dan tetap melanjutkan kehidupan,” tuturnya.

Eri memastikan ada 21 KK yang terdampak dan disiapkan rusun di Grudo. Setiap KK, akan diupayakan mendapatkan 1 unit rusun. Tak lupa Eri menyemangati para warga yang terdampak tersebut. Diantaranya mendorong melakukan upaya hukum agar hak mereka dapat diperoleh kembali.

“Kita akan bergerak, jangan pernah merasa ragu. Kalau jalannya benar, ya benar, Saya yakin, Gusti Allah selalu memberikan kebenaran di dunia ini, karena itu warga yakin dengan itu dan berjuanglah di jalan yang benar dengan tidak membuat suasana semakin tidak bagus. Nah, warga Dukuh Pakis menunjukkan hal itu,” katanya.

Sementara itu, salah satu warga Dukuh Pakis 4A yang terdampak, Sunarmi menuturkan pasca-eksekusi, ia dan keluarga tinggal di rumah tetangga. Ia mengaku terpaksa menumpang ke tetangga selama 3 hari.

“Kebetulan rumahnya tetangga ada yang kosong. Saya, suami, dan anak saya yang ragil tinggal di sana,” kata dia.

Karyawan toko interior rumah itu mengaku bersyukur mendapat hunian sementara dari Pemkot Surabaya. Meski lokasinya jauh dari Dukuh Pakis Surabaya.

“Saya terima saja asal ada tempat tinggal dan kami syukuri, meski tempatnya agak jauh, alhamdulillah,” ujarnya.

Ia mengaku tak tahu menahu bila status tanah yang ditinggali adalah objek sengketa. Namun, ia berharap mendapatkan biaya ganti rugi lantaran telah membangun rumah dari tabungan keluarga.

“Memang kami tidak ikut punya tanah, tapi bangunan kita ada jerih payah, ya tolong lah ganti bangunan kami itu, saya mohon semoga yang kuasa membukakan pintu hati dari Bu Wenny. (DEN)