Tuduh Tiga Pemuda Bawa Sabu 6 Kg, Polisi Gadungan Rampas Empat HP

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 05 Mar 2021 18:54 WIB

Tuduh Tiga Pemuda Bawa Sabu 6 Kg, Polisi Gadungan Rampas Empat HP

i

Korban perampasan HP saat menunjukan surat laporan. | bacasaja.id/jem

BACASAJA.ID - Aksi para pelaku kejahatan nampaknya semakin brutal. Terbaru, tiga pemuda menjadi korban perampasaan di Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya.

Modusnya, pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang hendak menangkap tiga pemuda itu karena membawa sabu-sabu sebanyak 6 Kg.

Baca Juga: Pastikan Sampang Aman, Kapolres Sidak Pos-Pos Keamanan

Dari ketiga pemuda tersebut, salah satu korbannya bernama Tino Ardyanto (29) warga Krampung Tengah, Tambaksari. Kepada bacasaja.id, ia mengatakan peristiwa perampasan handphone yang dialami bersama tiga temannya itu terjadi di Jalan Urip Sumoharjo, Tegalsari pada Rabu (3/2) lalu sekitar pukul 22.30 WIB.

Pada saat itu, ketiganya menggunakan mobil Suzuki Ertiga untuk mencari makan setelah pulang kerja di counter handpone di kawasan Ngagel.

"Saat itu sekitar pukul 10-11 malam. Setelah kita makan tahu campur di Pandegiling. Setelah makan, kita nganter teman pulang," kata Tino kepada bacasaja.id saat ditemui warung kopi kawasan Ngagel , Jumat (5/3/2021).

Tino menambahkan saat di Jalan Urip Sumoharjo untuk mengantar temannya, tepatnya setelah Jembatan Penyebarangan Orang (JPO), tiba-tiba di pepet oleh seorang pria dengan menggunakan motor matic vario bernopol W 6221 BD menghentikan mobilnya.

Dengan mengaku seorang anggota polisi, pelaku meminta ketiganya menepi dan keluar.

"Setelah kita mau berhenti mau menurunkan (teman), ada sepeda motor itu, satu orang yang mengaku sebagai anggota polda, dia menyuruh merapat ke kiri dengan menyodorkan lampu senter," ungkap Tino.

Setelah menepi, oleh pelaku, mereka dituduh membawa sabu-sabu dengan berat 6 kilogram. Mereka yang panik akhirnya menepi.

"Bahwa mobil kita katanya diindikasi katanya membawa barang sabu-sabu seberat 6 kg," ungkap Tino.

Toni mengakui jika pelaku saat itu mengaku polisi dengan pakaian preman. Setelah itu handphone mereka diminta dengan alasan akan diperiksa.

Baca Juga: Nataru 2022 Diperbolehkan, Kombes Pol Yusep: Kami Lakukan Pengamanan Ring Berlapis

"Ngaku polisi dengan berpakaian preman. Setelah itu kita di introgasi, tapi kita sempet ngeyel, terus dia bilang gak kooperatif kamu. Akhirnya kami dimintai identitas, kita kasih semua, hape sempat dicek kita kasih semua," ungkap Toni.

Untuk menyakinkan seolah-olah pelaku seorang polisi. Dihadapan mereka, pelaku berpura-pura menghubungi pimpinannya yang lain dengan lohat khas Ibu Kota.

"Dia sempet telpon-telpon seolah-olah kayak pengembangan gitu. Seolah-olah infonya salah semua," ungkap Toni.

Dengan empat handphone milik korban yang dibawa oleh pelaku. Mereka kemudian diajak merapat ke Polsek Tegalsari, disana pelaku mengaku sudah ada temannya yang sudah ditangkap lebih dulu.

"Nanti tak temukan dengan pelaku lainnya yang sudah ketangkap. Nanti tak temukan, kalau seandainya bukan, handponenya nanti tak kembalikan semua," ungkap Tino.

Baca Juga: Teuku Tegar Abadi, Atlet Lompat Galah Peraih Medali Emas PON Papua Dijamin jadi Polisi

Mereka yang panik, karena takut, akhirnya menuruti ajakan pelaku menuju Polsek Tegalsari. Namun setelah di perjalanan di Jalan Basuki Rahmat, pelaku tiba mengencangkan gas motornya menyalip mobil mereka, kemudian belok kanan ke arah Monumen Bambu Runcing, Jalan Panglima Sudirman.

"Setelah karapan sapi, mau ke Polsek Tegalsari dia, mengarah ke tengah langsung ke kanan tembus bambu runcing. Terus kita kejar tapi tidak ketemu, karena kita pakai mobil jadi harus putar balik jauh," ungkap Tino.

Setelah kejadian itu, pada malam hari, Tino mencoba laporan di Polsek Tegalsari. Namun oleh petugas SPKT diarahkan ke Polsek Genteng. Karena sudah malam, akhirnya mereka melaporkan kejadian itu, pada Kamis (4/3) kemarin.

Sementara itu, Kanit Jatanras, Satreskrim Polrestabes Surabaya, ptu Agung Kurnia membenarkan kejadian tersebut. Hingga Jumat (5/3/2020) malam, korban masih di periksa oleh Unit Reskrim Polsek Genteng untuk diminta keterangannya.

"Korban masih diperiksa di Polsek Genteng. Meski laporan di Polsek, kami akan tetap bekerja sama untuk meringkus pelaku. Kami masih lakukan penyelidikan," kata Agung singkat. (Jem/rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU