BACASAJA.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung berlomba dengan pencuri dalam mengamankan ratusan pohon sonokeling di ruas jalan milik Pemkab Tulungagung.
DLH harus mengambil keputusan sulit, antara memotong atau melakukan patroli terhadap keberadaan sonokeling. Pasalnya pohon berbatang keras dan bernilai ekonomis tinggi ini rentan dicuri oleh pencuri kayu.
Baca juga: Truk Sampah Tabrak Pemotor di Surabaya, Kepala DLH : Bukan Milik Pemkot
Sebagai gambaran, satu batang pohon Sonokeling bisa dihargai hingga 60 juta rupiah. Setara usia pohon Sonokeling di Tulungagung berusia diatas 40 tahun.
Kepala DLH Tulungagung melalui Kabid Tata Lingkungan, Makrus Maman mengatakan dari pemetaan dan perhitungan yang dilakukan, nilai ratusan batang kayu sonokeling mencapai Rp 4 milyar lebih.
Untuk itu, daripada hilang dicuri pihaknya mengusulkan kepada Bupati Tulungagung untuk dilakukan pemotongan. “Kayunya bisa dilelang dan uangnya masuk ke kas daerah,” terang Makrus dikutip Jumat (22/1/2021).
Untuk pohon yang ditebang, akan dilakukan penggantian dengan pohon lain, seperti asem, mahoni atau sonokembang.
Baca juga: Jangan Ragu Melapor! DLH Surabaya Siap Respons Cepat Tumpukan Sampah
Sebelumnya DLH telah melakukan pemotongan 3 pohon sonokeling di Desa Wonorejo Kecamatan Sumbergempol, lantaran pohon sudah dibuat mati oleh orang tak dikenal.
Batang pohon sudah ditandai dengan tanda silang hitam, dan sudah dideres kulit batangnya, serta diberi oli agar mati. Terakhir pihaknya juga menemukan puluhan pohon lainnya yang ditandai.
“Ada sekitar 30 an pohon yang telah ditandai dengan tanda silang, kelihatannya juga akan dipotong, kita yakini pohon ini jadi incaran pencuri,” katanya.
Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis
Untuk itu pihaknya mengusulkan agar pohon Sonokeling yang ada dipotong sekalian. Makrus menjelaskan, pemotongan dilakukan sebagai upaya antisipasi pencurian yang bisa saja dilakukan oleh pelaku pembalakan. Mengingat selama tahun 2019 kemarin terdata 8 pohon Sonokeling, dicuri
Kemudian kembali terjadi pada tahun 2020 ini, namun jumlah pohon yang hilang tak sebanyak di tahun sebelumnya. “Kalau yang 2020 kemarin ada 1 pohon di desa Doroampel kecamatan Sumbergempol,” jelasnya (Noyo).
Editor : Redaksi