NGAWI – Jembatan Kendung yang membentang di atas aliran sungai Bengawan Madiun, sudah dua kali digunakan untuk bunuh diri (bundir). Kondisi tersebut menjadi perhatian serius Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono.
Sepanjang tahun 2025, jembatan yang secara kewilayahan berada di Kecamatan Kwadungan, diketahui telah dua kali menjadi lokasi bunuh diri. Yakni pada awal tahun dan bulan Mei ini.
Baca juga: Deni Wicaksono: Pemprov Harus Kawal Sengketa 13 Pulau Antara Trenggalek dan Tulungagung
Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk medapatkan solusi terbaik.
“Ini menjadi hal yang cukup memprihatinkan, kejadian (bunuh diri) dalam waktu yang berdekatan,” kata Deni Wicaksono, saat berkegiatan di Kabupaten Ngawi seperti dilansir laman PDIP Jawa Timur, Sabtu (31/5/2025).
Baca juga: Buka Musda VI DKJT, Wakil Ketua DPRD Jatim: Budaya Harus Jadi Fondasi Pembangunan Daerah
Legislator PDI Perjuangan itu menuturkan, koordinasi akan dilakukan terkait fisik bangunan jembatan. Diketahui bahwa di beberapa bagian jembatan terlihat terbuka, dan mudah untuk diakses.
“Akan kami coba koordinasikan, terkait fisik jembatan. Sehingga bisa meminimalisir perbuatan yang mengarah ke bunuh diri. Apakah perlu ditambahkan pagar pembatas,” ujarnya.
Baca juga: Awasi Pungli SPMB SMA-SMK 2025, DPRD Jatim Lakukan Ini
Selain penambahan pengaman fisik, Deni juga menekankan pentingnya upaya menjaga kesehatan mental masyarakat. Menurutnya, dukungan psikososial menjadi bagian penting agar warga tidak nekat mengambil langkah ekstrem saat menghadapi tekanan hidup.
“Fokus kami menjaga kesehatan mental, dan penambahan pengaman jembatan. Minimal perbaikan pada fisik jembatan, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegas Deni Wicaksono. (*)
Editor : Redaksi