BACASAJA.ID - Mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya menggelar aksi protes. Pasalnya, keluhan mereka terkait biaya kuliah tak digubris pihak kmapus.
Mahasiswa yang mengatasnamakan perwakilan dari Keluarga Besar Mahasiswa Unitomo (KBMU) ini menggelar aksinya di depan Gedung A Unitomo, Senin (8/2/2021). Aksi ini diwarnai dengan pembakaran ban.
Baca juga: Surabaya Masuk 50 Besar Finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge Keenam
Aksi ini merupakan buntut dari tidak digubrisnya keluhan mahasiswa oleh pihak Universitas, pada Rabu lalu (3/2/2021). Padahal selama pandemi Covid - 19, para mahasiswa masih di bebankan pembayaran SPP, LAB, dan lain - lainya. Namun tidak diimbangi dengan fasilitas yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
"Kami mendesak pihak Universitas untuk memotong uang SPP sebesar 50 persen dan segera mengembalikan uang/dana organiasi yang telah dihapus atau ditiadakan dan segera diberikan kepada organisasi yang membutuhkan," terang Presiden BEM Unitomo, Daming Lasiow.
Lanjutnya, mereka juga meminta pihak universitas untuk melibatkan perwakilan mahasiswa dalam segala bentuk keputusan yang berdampak kepada mahasiswa.
Baca juga: Harumkan Nama Indonesia, Siswa SMP Surabaya Juara Olimpiade Matematika Dunia di Dubai
Sementara itu, Pembantu Rektor III Unitomo Ir. Suyanto hadir menemui mahasiswa dan menanggapi keluhan dan aksi dari perwakilan mahasiswa tersebut. "Kemarin kegiatan pengembangan laboratorium sudah disetuji pak Rektor, kemudian terkait masalah pembiyaan untuk kegiatan kemahasiswaan di masa Covid - 19 ini, kebijakan dari lembaga melakukan pemangkasan," ungkapnya.
Menurut Suryanto, sesuai dengan kemampuan universitas, dana sebesar Rp 194 juta, dianggap belum memadai kebutuhan dari kegiatan kemahasiswaan. "Itu semua untuk seluruh kegiatan bidang kemahasiswaan," katanya.
Baca juga: Satpol PP Surabaya Tertibkan PKL dan Kendaraan Parkir Liar di Trotoar Kedungdoro
Nantinya, seluruh keluhan yang telah disampaikan oleh mahasiswa akan segera disampikan kepada pimpinan univeritas, sehingga bisa memberikan solusi terbaik antara pihak universitas dan mahasiswa.
"Kami akan berkomunikasi lagi untuk memberikan solusi, memberikan pembiyaan juga sesuai batas kemampuan oleh lembaga," pungkasnya. (byta/L1)
Editor : Redaksi