Perbaikan Jembatan Rusak di Tulungagung Ini Butuh Waktu Empat Bulan

bacasaja.id
Jembatan penghubung antara Desa Boro Kecamatan Kedungwaru dan Desa/Kecamatan Karangrejo.

BACASAJA.ID - Jembatan penghubung antara Desa Boro Kecamatan Kedungwaru dan Desa/Kecamatan Karangrejo mengalami kerusakan pada akhir 2020 lalu, karena jembatan ambles sehingga membahayakan pengguna lalu lintas.

Untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah, Pemerintah setempat sudah melakukan perbaikan sementara dengan memasang plat baja diatas jembatan yang ambles tersebut. Hanya kendaraan bertonase kecil yang diperbolehkan melintas di atas jembatan Boro itu.

Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak menuturkan, Jembatan Boro direncanakan perbaikan tahun ini, dengan anggaran sebesar 1,5 Milyar rupiah.

“Sudah kami ajukan di Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah),” kata Robinson.

Untuk memperbaiki jembatan yang melintang diatas Kali Ngrowo ini diperlukan waktu paling cepat selama 4 bulan. Selama perbaikan, seluruh akses menuju jembatan akan ditutup.

“Penguatan lantai jembatan, nanti konstruksi jembatan tetap,” jelasnya.

Selain jembatan, tahun ini pihaknya juga berencana melakukan perbaikan sejumlah ruas jalan. Untuk perbaikan ruas jalan ini, sudah dianggarkan sebesar 11 milyar, yang berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) pusat.

“Kita tinggal tunggu PMK (Peraturan Menteri Keuangan) keluar,” katanya.

Ruas jalan yang diperbaiki adalah ruas Sodo Kecamatan Pakel – Kecamatan Bandung sepanjang 3,5 kilo meter. Anggaran untuk ruas jalan ini sebesar Rp. 6.948.974.000,-.

Baca juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Lalu ruas jalan Kecamatan Bandung – Besuki sepanjang 2 kilometer. Anggaranya sebesar Rp. 2.730.000.000,-.

Lalu ruas jalan Podorejo-Tunggangri sepanjang 1 kilo meter. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp. 1.664.206.000,-.

“Kita ajukan 13 jalan melalui aplikasi Krisna kepada Bappenas untuk diperbaiki, namun disetujui 3 ruas,” paparnya.

Untuk sisa ruas jalan lainnya masih mengantri untuk mendapatkan perbaikan. Jalan yang rusak akan diperbaiki dengan kombinasi aspal hotmix dan cor beton.

Disinggung kondisi jalan secara umum di Tulungagung, Robinson tuturkan sudah cukup baik, namun untuk mempertahankan kondisi itu butuh perawatan.

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

“Kondisi jalan mantap kita mencapai 76 persen,” ungkapnya.

Selain perbaikan, pihaknya juga melakukan tambal sulam atau perbaikan ringan. Perbaikan ringan dilakukan untuk jalan yang rusak, namun tak cukup parah.

Kegiatan tambal sulam jalan diserahkan pada UPT (Unit Pelaksana Teknis) di tiap kecamatan.

“Untuk tambal sulam, biaya pembelian bahan sekitar 2,2 milyar rupiah,” jelasnya. (noyo/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru