BACASAJA.ID - Ketua Komisi D, Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah mendorong Pemerintah Kota Surabaya membuat aplikasi program pemberian makanan untuk warga lanjut usia dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-25 tahun 2021.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan, aplikasi itu untuk memudahkan ketua Karang Wreda di masing-masing kelurahan dalam memasukkan dan mengeluarkan data lansia penerima makanan.
Baca juga: Ketua Komisi D DPRD Surabaya Apresiasi Langkah Cepat Pemkot Kembalikan Uang Seragam Siswa MBR
"Itu untuk mengantisipasi jika ada lansia penerima makanan tiba-tiba meninggal di malam hari, maka makanan yang telah disiapkan bisa dialihkan kepada lansia lainnya. Sehingga tidak mubazir," kata Khusnul, Sabtu (29/5/2021).
Menurutnya, dalam pedoman pelaksanaan kreasi atensi lanjut usia dalam peringatan HLUN ke-25 dengan tema 'Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga' yang jatuh pada 29 Mei 2021, menyebutkan, harus dilakukan pengembangan sistem pelayanan dan penanganan lansia.
Selain itu, pengembangan pendidikan tentang lansia dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran serta pelembagaan nilai tentang lansia dilakukan secara masif.
Baca juga: Siswa MBR Terlanjur Beli Seragam, Komisi D DPRD Surabaya Minta Pemkot Mengembalikan
Khusnul mengatakan jumlah lansia di Kota Surabaya per April 2021 sebanyak 18.062 orang. Sedangkan intervensi program yang telah diberikan kepada lansia tidak hanya pemberian makanan, namun juga pemberian makanan tambahan lansia.
Selain itu, juga kunjungan rutin puskesmas dengan kader lansia untuk memberi info kesehatan, pemeriksaan kesehatan, serta vaksinasi COVID-19.
"Untuk program percepatan vaksinasi, puskesmas jemput bola melaksanakan program itu," katanya.
Baca juga: Legislator PSI Desak Maksimalkan Capaian Vaksin untuk Pelajar dan Pendidik
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini menandakan, bahwa Surabaya memberikan perhatian serius kepada para lansia. Bahkan, wali kota dan wakil wali kota memiliki program bagus terhadap para lansia, yakni akan memberikan gelang chips yang dapat memantau keberadaan mereka.
"Alat tersebut bisa mendeteksi penyakitnya apa, rumahnya dimana, kalau mereka merasa hilang, mereka tidak tahu rumahnya," pungkas Khusnul. (byta)
Editor : Redaksi