SURABAYA - Keterbatasan tak menjadikan Karjono putus asa. Dia bisa membuktikan jika penyandang disabilitas tunanetra bisa sukses seperti pada umumnya orang normal. Kini Karjono diberi amanah untuk memimpin sebuah koperasi syariah di Rusunawa Siwalankerto, Surabaya dan memiliki klinik pijat tuna netra.
Ayah dari lima orang anak itu berharap, ke depan rusunawa dapat menjadi konsep one spot center. Dimana rusunawa tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi di situ juga ada kestabilan, serta ada pengendalian atau kerjasama dalam hal perekonomian.
Baca Juga: Berbuka Puasa Bersama Pejabat - Pegawai Dilarang, Cak Ji : Fokus Pada Kerja - Kerja Kerakyatan
Wakil Walikota Surabaya mendatangi Kediaman Karjono pada selasa (25/10) pagi didampingi oleh Dinas Sosial mendengar kegigihan karjono menyambung hidup membiayai keluarga ditengah keterbatasan.
"Warga seperti pak karjono ini bisa di menjadi teladan , tidak hanya berpikir bagaimana mendapatkan bantuan namun berupaya dengan kemampuan yang dimiliki guna membesarkan putra - putrinya”, kata Armuji.
Baca Juga: Wakil Walikota Armuji Tengahi Mediasi Warga Bulak Terkait Dugaan Pungli
Dirinya juga mendorong agar dinas sosial untuk memberikan pendampingan terhadap penyandang disabilitas guna mampu bersaing di dunia usaha serta memperoleh pendapatan untuk menghidupi keluarganya.
"Tidak hanya diberikan pelatihan namun dilakukan monitoring secara berkala , dibantu dihubungkan dengan masyarakat . Inilah yang namanya keberpihakan dan keadilan sosial”, tandas Cak ji yang pernah menjadi ketua DPRD kota Surabaya selama dua periode.
Pada kesempatan itu , Cak Ji mengunjungi klinik Tuna netra milik karjono dan berjanji untuk memperbaiki agar layak digunakan. Ia juga mengupayakan agar putra - putri karjono mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak - anak lainnya. (AHA)
Editor : Redaksi