JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan Partainya siap menjadi oposisi pemerintah di periode mendatang.
Penegasan ini dia sampaikan menyusul hasil hitung cepat atau quick count yang mencatat keunggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca Juga: Kader PDIP Wajib Simak! Hasto Sampaikan Pesan Megawati untuk Caleg DPRD Terpilih se Jatim
Hasto mengatakan, PDI Perjuangan punya pengalaman panjang sebagai oposisi, yaitu usai Pemilu 2004 dan 2009.
Menurutnya, ketika berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, PDI Perjuangan banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi.
“Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dalam keterangan tertulis dikutip dari laman resmi pdiperjuangan-jatim.com, Sabtu (17/2/2024).
Dia mengatakan partai politik oposisi penting untuk menjalankan fungsi check and balances terhadap jalannya pemerintahan.
Berkaca dari dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi.
Baca Juga: Rakernas ke-5 Bahas Dinamika Politik Nasional hingga Strategi Pemenangan Pilkada 2024
Hasto juga mengatakan PDI Perjuangan siap berjuang baik lewat fraksi partai di parlemen, maupun di partai secara institusi.
“Karena apapun yang terjadi dalam dinamika politik nasional, kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” jelasnya.
Namun, Hasto menambahkan, PDI Perjuangan tak akan diam dengan sejumlah dugaan kecurangan selama proses pemilihan kemarin.
Dia menyoroti pemilih di luar negeri yang kesulitan mencoblos karena teknis administratif. Hasto yakin dugaan kecurangan selama pemilihan terjadi mulai dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: PDI Perjuangan Menang Hattrick di Pemilu 2024, Ini Kata Hasto Kristiyanto
“Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal. Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun. Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” beber Hasto.
Hasil quick count sementara sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Pasangan nomor urut 2 itu mengungguli jauh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. (*)
Editor : Redaksi