Hanya Bisa Memandang Foto Fadly, Ibu Korban Sriwijaya: Astaghfirullah

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 15 Jan 2021 16:46 WIB

Hanya Bisa Memandang Foto Fadly, Ibu Korban Sriwijaya: Astaghfirullah

i

Ninik saat memegang dan memandangi foto anaknya Fadly Satrianto yang jadi korban tragedi pesawat Sriwijaya SJ 182

BACASAJA.ID - Duka menyelimuti keluarga Fadly Satrianto, tangisan di balik wajah ibundanya yang tertutup masker dan faceshiled terlihat dari kedua matanya.

"Astaghfirullah," ucapnya, sembari menyeka matanya dengan tisu yang sudah ia remas-remas.

Baca Juga: Eri Cahyadi Tinjau RIAS Wonorejo, Pastikan Sarpras Layak dan Nyaman untuk Anak-anak

Peti jenazah anak bungsunya yang menjadi korban tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJY 182 dipandangi tanpa henti. Ia tak pernah membayangkan akan kehilangan anaknya dengan cara yang tragis.

Saat suaminya Sumarzen Marzuki menyampaikan pesan, Ninik meminjam foto Fadly yang dibawa oleh rekan Fadly sesama pilot. Ninik terus memandang foto wajah berlatar belakang merah itu.

Tak kuasa, air matanya pun jatuh sembari diciuminya pigura berwajah anak bungsunya itu. "Sabar, Bu. Sabar," ucap Silvy Zennita, kakak Fadly, sembari mengusap-usap pundak ibunya.

Enam hari lalu, Sabtu (9/1/2021), pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak. Dalam pesawat itu, Fadly yang tengah menjadi ekstra kru turut menjadi korban.

Baca Juga: Rini Indriyani Komitmen Wujudkan Generasi Emas melalui Pendidikan Pra Sekolah di Surabaya

Saat itu sampai sekarang air mata Ninik belum kering. Hampir setiap saat, ia terus menangisi kepergian Fadly. Dua anaknya pun mencoba menguatkan, kemudian foto yang dipegangnya dikembalikan.

Ia kembali mengangkat face shield yang ia kenakan untuk mengelap air matanya. Masker ganda yang dikenakan pun sudah tampak basah oleh tangisan kasih sayang seorang ibu.

"Tolong maafkan kalau anak saya ada salah-salah. Mari kita doakan agar ananda Fadly diterima di sisi-Nya," sebut Sumarzen.

Baca Juga: Cetak Generasi Emas, PAUD Surabaya Implementasikan Wajib Belajar 13 Tahun hingga MPLS Ramah

Tak kuat berbiacara, Ninik hanya mengangguk-aguk sambil menangis kembali. Setelah proses seremonial penyerahan, Ninik dituntun anak dan menantunya memasuki Masjid Al Ikhlas. Ia akan turut menyalati jenazah Fadly. Sesaat, ia kembali memandangi pigura lain yang dibawa Zennita.

Dalam foto itu, Fadly tersenyum lebar dengan topi pilot kebanggaannya. "Terima kasih untuk semua pihak yang sudah membantu dalam proses pencarian anak saya. Alhamdulillah, anak saya bisa diidentifikasi dalam waktu relatif cepat," ungkap Sumarzen.(Arry)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU