BACASAJA.ID - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir data perkembangan terbaru jumlah korban jiwa gempa di Sulawesi Barat sebanyak 73 orang.
"Bertambah, menjadi 73 orang, dengan rincian 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati melalui siaran persnya diterima Ahad.
Baca Juga: Di Lokasi Pengungsian, Ini yang Dijanjikan Jokowi ke Korban Gempa
Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian, 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan.
Jumlah pengungsi tercatat sebanyak 27.850 orang yang mengungsi di 25 titik tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.
Baca Juga: Lihat Kantor Gubernur Sulbar yang Hancur, Ini Respon Jokowi
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap. Titik pengungsian berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Bukan bencana nasional
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar baru saja menetapkan status tanggap darurat pascagempa yang berlaku selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 15 Januari 2021.
Baca Juga: BMKG: Gempa di Sulbar tak Lazim dan Aneh
"Jadi tolong dikoreksi, tidak ada status bencana nasional, adanya status tanggap darurat. Ini sudah ditandatangani oleh kepala daerah, yaitu Bapak Ali Baal Masdar, Gubernur Sulawesi Barat," kata Kepala Pusat Data, Informasi (Kapusdatin) dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Minggu (17/1/2021).
Ia menegaskan, terdapat surat penetapan status tanggap darurat itu bernomor 001/Darurat-SB/I/2021 dan berlaku selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 15 Januari 2021. (tna/rga)
Editor : Redaksi