Tokoh Pantura Kyai Sahrani Berharap Keponakannya, Firman Syah Ali Jadi Bupati Pamekasan

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 04 Agu 2024 21:16 WIB

Tokoh Pantura Kyai Sahrani Berharap Keponakannya, Firman Syah Ali Jadi Bupati Pamekasan

i

Tokoh Kharismatik Pamekasan, Kyai Sahrani bersama Firman Syah Ali

PAMEKASAN -  Tokoh Kharismatik Pantai Utara (Pantura) Pamekasan, Kyai Sahrani, Tegangser Laok, Waru, Pamekasan berharap keponakannya Firman Syah Ali (Kak Mamang) berhasil menjadi Bupati Pamekasan periode 2024-2029.

Hal itu disampaikan oleh Kyai Sahrani di kediamannya, Minggu (4/8/2024) usai menerima kunjungan dari keponakannya tersebut.

Baca Juga: Dugaan Kecurangan Rekapitulasi Pilkada Jatim 2024, PDIP Siap Bawa ke Jalur Hukum

"Keponakan saya mamang tadi berkunjung ke sini, dia memang sering ke sini sejak kecil, walaupun tidak dalam konteks Pilkada. Saya berharap dan berdoa agar Mamang berhasil menjadi Bupati Pamekasan," ucap cucu KH Abdurrahman Tempurejo Jember ini.

Namun Kyai Sahrani mengaku kunjungan Kak Mamang kali ini sama sekali tidak bicara politik.

"Tadi Mamang sama sekali tidak bicara politik Pilkada, dia sowan biasa ke saya, membicarakan rencana Haul Bhuju' Nurbaya Plakpak" lanjut Pengasuh Yayasan Nurul Islam, Sumber Sere, Tegangser Laok, Waru ini.

Baca Juga: Rekapitulasi KPU: Pramono-Rano Dinyatakan Unggul di Pilkada Jakarta 2024

"Bukan karena Mamang ini keponakan saya, tapi saya melihat memang sangat pantas dan baik untuk pamekasan ke depan. Saya dulu Pilpres mendukung saudara saya Mahfud MD, nah sifat Mamang sangat persis dengan sifat Mahfud MD. Pola kepemimpinannya sama persis. Agamanya bagus, ilmu dan pengalaman pemerintahannya bagus, kemasyarakatannya juga sangat sempurna. Saya harap masyarakat Pamekasan terutama pantura kompak mendukung figur baru harapan baru ini" pungkas keponakan Almaghfurlah KH Daufir Aram-aram Sotabar Pasean ini.

Di tempat terpisah Firman Syah Ali menyatakan bahwa dirinya akhir-akhir ini memang aktif silaturahim ke rumah sanak keluarganya, namun bukan dalam rangka politik.

Baca Juga: Aksi Petisi PSU Pilkada Kota Batam, Binsar: Tanda Tangan Ketua KPU Jadi Legitimasi Aspirasi

"Iya betul beberapa kyai kampung di pantura pamekasan yang kebetulan mayoritas darah daging saya memang saya kunjungi secara maraton, bukan dalam rangka politik tapi dalam rangka mempersiapkan acara haul Bhuju' Nurbaya Plakpak. Bhuju' Nurbaya ini orang aceh yang oleh Belanda dibuang ke Pamekasan dalam rangka melemahkan perlawanan rakyat aceh, nah keturunan Bhuju' Nurbaya ini yang sedang saya kunjungi, baik yang di Madura, jawa, sumatera, kalimantan maupun luar negeri. Silaturahim menjahit jaringan famili merupakan anjuran agama, semoga Allah ridlho Aamiin" ujar tokoh muda NU pendiri Nahdliyin Bergerak (NABRAK) dan Konfederasi Olahraga Nahdlatul Ulama (KONU) ini.

Diantara putera Bhuju' Nurbaya Plakpak adalah KH Abdurrahman Tempurejo Jember, KH Ghazali Pahlawan pertempuran 1947 Pamekasan, Kyai Muhammad Said (Kyai Mad) Batubintang, Kyai Mauna, Nyai Rumsiyah Plakpak, Nyai Mardiyah Glenmore, Nyai Shofiyah Plakpak dan Bu Aziz Jember. (*)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU