JAKARTA – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meraih penghargaan ProKlim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diberikan atas kontribusinya dalam melaksanakan Program Kampung Iklim (Proklim) 2024.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri LHK RI Siti Nurbaya pada Festival LIKE 2 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (9/8/2024). Pada kesempatan ini, diserahkan juga penghargaan Proklim Kategori Utama kepada Dusun Bandung, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari.
Baca Juga: Menang 80%, Mas Ipin-Mas Syah Pastikan Pimpin Trenggalek Periode Kedua
“Terima kasih kita dipercaya sebagai salah satu Pembina Proklim di Indonesia dan sebenarnya saya lebih terima kasih ke pemerintah desa dan juga komunitas,” tutur Arifin dalam keterangannya dikutip Senin (12/8/2024) dari laman resmi PDIP Jatim.
Bupati yang akrab disapa Gus Ipin menceritakan salah satu inovasi yang digagas para petani di daerahnya, yaitu lahan padi hemat air. Metodenya, komunitas petani tersebut menggali tanah dengan kedalaman sekitar 50 cm lalu diberi lapisan semi-permeable, kemudian ditimbun lagi dengan tanah.
Cara ini membuat air dapat bertahan lama di lapisan tanah sehingga padi terhindar dari kekeringan“ Dan itu yang dulu lahan kering, nggak bisa ditanam padi sama sekali, sekarang bisa panen sampai empat kali semusim,” kata bupati muda kelahiran 1990 itu.
Selain itu, ada pula pemerintah desa yang membuat peraturan desa atau perdes yang mengatur tentang kawasan konservasi. “Jadi, inovasi mereka cukup luar biasa,” imbuh politisi PDI Perjuangan tersebut.
Terobosan warga desa itu, menurut Gus Ipin, dapat menjawab pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya yang menyebutkan bahwa krisis iklim yang dihadapi seluruh dunia membawa ancaman krisis pangan.
Baca Juga: Hasil Quick Count Pilkada Trenggalek, Gus Ipin Menang 80 Persen, Begini Janji Sang Petahana
Sebab, kemampuan tanah untuk menyimpan air itu sekarang semakin turun. Petani jadi kesulitan memprediksi musim tanam maupun musim kering.
“Nah, ini artinya komunitas sekarang sudah mulai semangat, sudah tahu bahwa sekarang musim tanam nggak bisa diprediksi. Cuaca hujan ekstrim, atau sebaliknya kekeringan parah,” tutur Gus Ipin.
Berbagai inovasi itu, memang menjadi perhatiannya sejak memimpin Trenggalek pada 2019. Ia telah menetapkan, salah satu indikator kinerja utama adalah indeks Kota Hijau.
Salah satu program yang ia gagas adalah Adipura Desa, dan sekarang berlanjut ke Adipura di tingkat RT. Adipura Desa merupakan salah satu upaya skema fiskal ke desa dari Pemkab Trenggalek.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Trenggalek, Mas Ipin Dapat Satyalancana Wirakarya
“Desa yang mendapatkan juara karena mau melestarikan lingkungan hidupnya, menjaga air, kualitas udara, dan lainnya diberi hadiah hingga Rp 400 juta. Ada pula yang dapat 300 juta, dan Rp 200 juta,” ujarnya.
Berkat program tersebut, sekarang warga semakin giat bergotong-royong membersihkan lingkungan. “Nah, itu kan sebenarnya menghemat anggaran pemerintah. Dengan gotong-royong, kita mendapatkan impact yang lebih besar untuk iklim, tetapi, dengan minim anggaran,” ucapnya.
Kabupaten Trenggalek pada 2023 juga meraih penghargaan yang sama, sebagai Pembina Proklim. Bahkan tahun lalu juga meraih penghargaan untuk kategori ProKlim Utama yang diraih Desa Gading Kecamatan Tugu, serta Proklim Lestari untuk Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul. (pdi)
Editor : Redaksi