SURABAYA– Pelaporan kasus perusakan mobil milik kontraktor akhirnya membuat JHwa Diana dan suami, Handy Soenaryo ditetapkan tersangka. Pasutri ini pun dijebloskan ke tahanan Polrestabes Surabaya.
Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanty Nainggolan membenarkan informasi tersebut. Pemilik CV Sentoso Seal ini, dilaporkan atas dugaan perusakan mobil sedan yang tak lazim. Yaitu merusak menggunakan alat gerinda pada bagian roda mobil.
Baca Juga: Gudang CV Sentoso Seal Terbukti Aktif Produksi Meski Disegel, Eri Cahyadi Peringatkan Jan Hwa Diana
“Iya sudah ditetapkan tsk (tersangka, red),” kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina, Jumat, 9 Mei 2025.
Lanjut Tina, mobil malang tersebut diketahui milik seorang warga negara Timor Leste bernama Nimus, yang saat kejadian dipinjamkan kepada rekannya, Paul Stephnus.
Kejadian berlangsung pada 23 November 2024. Diana disebut menyuruh anak buahnya untuk memotong roda mobil tersebut menggunakan gerinda. Perintah perusakan itu diduga dieksekusi oleh tiga orang, termasuk suami dan anak Diana, serta seorang pekerja.
Baca Juga: Tak Miliki Izin TDG, Pemkot Surabaya Segel Gudang Sentoso Seal Milik Jan Hwa Diana
Tak hanya mobil sedan, roda mobil pikap yang dikendarai Paul pun dikabarkan turut menjadi sasaran dan dicopot. Akibat kejadian ini, Paul yang berprofesi sebagai kontraktor tersebut mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta.
Diana dan komplotannya lantas disangkakan falam Pasal 170 KUHP tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap barang atau orang dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
Sekadar diketahui, nama Jan Hwa Diana santer bermula dari perseteruan pengusaha perempuan Surabaya ini dengan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Bahkan, ia berani melaporkan Armuji ke Polda Jatim.
Baca Juga: Pemprov Fasilitasi Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja yang Ditahan, Khofifah: Kasusnya Jalan Terus
Permulaanya, dimulai dari penahanan ijazah mantan karyawan CV Sentosa Seal oleh perusahaan milik Diana yang dilaporkan ke Armuji dan ditayangkan pada sebuah tayangan podcast.
Perkara ini membuat Wamenaker Immanuel Ebenezer memberi atensi khusus. Wamenaker datang ke pabrik Diana atas nama negara namun juga tidak dihargai. Dari sinilah satu persatu kasus yang melibatkan Diana bermunculan. (*)
Editor : Redaksi