JAKARTA- Covid-19 kembali menunjukkan peningkatan signifikan di sejumlah negara Asia, termasuk Hong Kong, Singapura, Tiongkok, dan Thailand. Gelombang baru ini dipicu oleh menurunnya kekebalan di masyarakat, dilansir dari Gulf News, Senin (19/5/2025).
Rendahnya penerimaan vaksin booster, terutama di kalangan lansia dan anak-anak yang belum divaksinasi, turut memperburuk situasi. Di Hong Kong, otoritas kesehatan melaporkan gelombang baru Covid-19 dengan jumlah kasus parah dan kematian tertinggi dalam setahun terakhir.
Tingkat infeksi melonjak dari 1,7 persen menjadi 11,4 persen dalam waktu singkat. Dalam sepekan yang berakhir pada 3 Mei, tercatat 31 kematian dari 81 kasus parah, dengan mayoritas pasien berusia di atas 65 tahun.
Pemantauan air limbah menunjukkan peningkatan besar beban virus di komunitas, dan kasus Covid-19 pada anak-anak, yang sebagian besar belum divaksinasi juga meningkat. Para dokter memperkirakan lonjakan ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga tiga minggu dan bisa berlangsung hingga tiga bulan.
Sementara itu, Singapura mencatat lonjakan besar pertama dalam satu tahun terakhir, dengan peningkatan kasus mingguan sebesar 28 persen. Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar 14.200 kasus terjadi dalam sepekan hingga 3 Mei, naik dari 11.100 pada pekan sebelumnya.
Jumlah pasien rawat inap harian meningkat dari 102 menjadi 133, meski pasien ICU tetap stabil. Varian yang dominan adalah LF.7 dan NB.1.8, keduanya turunan dari varian JN.1.
Pihak berwenang menekankan bahwa lonjakan ini bukan disebabkan oleh varian baru yang lebih berbahaya. Penyebab utamanya adalah menurunnya kekebalan populasi akibat rendahnya cakupan vaksin booster.
Di Tiongkok, kasus Covid-19 juga mengalami peningkatan bertahap. Tingkat positif pada kasus mirip flu naik dari 7,5 persen menjadi 16,2 persen, dan Covid kini menjadi patogen utama di balik gejala flu di negara tersebut.
Para ahli menyatakan bahwa lonjakan ini dipicu oleh penurunan antibodi sejak gelombang sebelumnya hampir 10 bulan lalu. Meskipun begitu, kasus parah masih jarang terjadi dan rumah sakit belum mengalami tekanan berarti.
Thailand juga menghadapi lonjakan kasus pasca perayaan Songkran pada April lalu yang memicu kerumunan besar. Dua klaster penularan telah dilaporkan, dan pemerintah mengimbau masyarakat untuk memperbarui vaksinasi mereka. (RRI)
Editor : Redaksi