BACASAJA.ID - Dampak Jalan Tol Surabaya-Gempol Ambles tepatnya di KM 06+200 membuat jalan protokol dilalui kendaraan besar. Akibatnya jalan menjadi padat merayap.
Para pengendara motor utamanya jika mengetahui jalan macet kerap mencari celah-celah jalan yang longgar untuk menyalipnya agar bisa cepat ke tempat tujuan. Tentunya hal ini cukup berbahaya apabila terjadi senggolan dengan kendaraan ataupun pengendara lain
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Teddy Chandra pun mengimbau bagi pengendara mobil dan terutama pengendara motor agar berhati-hati dan waspada ketika melintasi jalur yang dipakai sementara untuk kendaraan-kendaraan besar dampak dari amblesnya jalan tol tersebut.
"Meski padat merayap, kendaraan tetap bisa melaju cuma ya agak lama. Kami imbau masyarakat atau pengguna jalan karena situasionalnya kendaraan kelas 2 dan 3 banyak yang melintas untuk waspada bagi pengendara motor utamanya," imbaunya.
Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan yang cukup padat, personel sudah diterjunkan untuk melakukan penguraian kemacetan di jalan yang dilalui kendaraan besar mulai dari Jalan Pasar Tembok-Pasar Kembang-Jalan Diponegoro-Wonokromo hingga ke Jalan Ahmad Yani-Bundaran Waru.
"Kita plotting juga personel anggota lantas. Titik-titik yang saya sebutkan tadi yang akan dilewati truk itu," ucap Teddy.
Teddy berharap pengerjaan pembenahan jalan tol agar cepat terselesaikan mengingat kendaraan besar yang melintas bisa membuat jalanan arteri dan protokol macet. Selain itu juga jalanan yang dilalui truk-truk ini menjadi rawan terjadinya laka lantas.
"Harapannya bisa lebih cepat karena rawan (kecelakaan) di jalur protokol. Mudah-mudahan segera selesai pengerjaannya. Tadi Kasat PJR, Dirlantas Polda Jatim juga sudah koordinasi ke Jasa Marga agar segera dikerjakan dan di tanggulangi," kata dia.
Informasi terbaru yang didapat Teddy bahwa sampai saat ini jalanan yang tingkat kemacetannya padat merayap berada di Jalan Raya Diponegoro. Untuk pengguna jalan bisa melalui jalan lainnya agar terhindar dari kemacetan.
"Ya memang terjadi kenaikan volume karena ada kendaraan besar. Tapi sampai saat ini masih bisa berjalan. Untuk update terkini di Jalan Diponegoro yang kondisinya padat merayap," jelasnya. (Arry/rga)
Editor : Redaksi