Remaja di Tulungagung jadi Korban Penculikan dan Penganiayaan

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 31 Jan 2021 18:25 WIB

Remaja di Tulungagung jadi Korban Penculikan dan Penganiayaan

i

Korban penculikan dan penganiayaan di Tulungagung

BACASAJA.ID - Seorang remaja asal Dusun Selojeneng, Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur menjadi korban penculikan dan penganiayaan. Pelaku diduga belasan orang tak dikenal.

Mirisnya lagi, remaja bernama Angga Saputra Septian (16) itu, setelah dikeroyok, dibuang di persawahan di Desa Bukur Kecamatan Sumbergempol. Korban mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan intensif di RS.

Baca Juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang

Rekan korban, Loka Pramanda (20) pada Sabtu (30/1/21) dinihari selepas latihan silat di Masjid di Desa Sumberdadi Kecamatan Sumbergempol. Saat latihan itu ada beberapa pemuda mengeluarkan kata-kata kotor sambil mengejar seseorang.

Selang 10 menit, dirinya bersama korban hendak membeli sesuatu ke warung. Sesampainya di eks pabrik keramik Metropol dirinya diteriaki oleh seseorang.

“Hai mandeko (berhenti), terus mengeluarkan kata-kata kotor dan mengejar saya dan korban,” ujar Loka.

Sesampainya di perempatan perumahan Bumi Mas di Desa Tunggulsari, korban berhenti dan dirinya pulang. Sejak itu Loka tidak bertemu korban hingga korban pulang ke rumah pada pagi hari dalam keadaan penuh luka.

Baca Juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Sementara itu organisasi tempat korban berlatih, Pagar Nusa (PN) meminta agar kasus ini diselesaikan secara tuntas. Pengurus Pimpinan Pusat PN bagian Departemen Kependekaran, Ubaidillah Suwito menganggap penganiayaan ini sudah tidak manusiawi. Betapa tidak, seorang remaja dikeroyok oleh 15 orang tanpa alasan jelas.

“Itu sangat tidak manusiawi, 1 anak dianiaya oleh 15 orang,” kata Suwito, Minggu (31/1/2021).

Pihaknya meminta kasus penganiayaan ini diusut tuntas, sehingga ke 15 pelaku ditangkap dan ditahan. “Segera harus diambil tindakan tegas,” kata Suwito dengan tegas.

Baca Juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Disinggung terkait pembinaan di perguruan silat, mengingat kejadian bentrok antara perguruan silat yang terus berulang, bahkan seakan menjadi kejadian rutin tiap bulan di Tulungagung. Suwito bertutur tak akan menoleransi anggotanya yang melanggar hukum.

“Kalau memang ada anak-anak melakukan penganiayaan, melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum, organisasi tidak boleh ikut-ikut, serahkan pada pihak berwajib,” ucap Suwito.

Bahkan dengan tegas Suwito mengatakan tak akan melindungi anggotanya yang menjadi pelaku penganiayaan. “Kalau ditutup-tutupi dan diberi sarana untuk melarikan diri, tidak selesai perkara itu,” katanya dengan tegas (Noyo).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU