BACASAJA.ID - Suasana senyap merundung ketika pengunjung melangkahkan kaki mereka memasuki salah satu kampung pecinan tertua di Kota Surabaya ini.
Memang, kawasan yang dihuni oleh para peranakan Tionghoa ini tampak sunyi, tanpa kehadiran barongsai dan pernak-pernik semarak sebuah perayaan hari besar, layaknya tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: FOTO: Perayaan Cap Go Meh di Surabaya
Adalah Kampung Tambak Bayan Surabaya,kampung pecinan itu. Mereka merayakan Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek hanya dengan membuat pameran arsip yang diinisiasi oleh warga yang berkolaborasi dengan seniman lintas bidang.
Terlihat raut wajah dari beberapa warga keturunan Tionghoa, nampak tetap semringah menyambut setiap tamu yang hadir memasuki gedung pameran yang memiliki arti khusus, bagi warga Tambak Bayan.
Re-Calling Tambak Bayan menjadi tajuk pameran arsip warga dalam memperingati satu dasawarsa bertahan di tanah sengketa. Nampak di dinding-dinding bangunan tua, terdapat karya foto, poster, cukil, murral, diskusi, pemutaran film dan gambar arsip lainnya menjadi suguhan display perayaan imlek.
"Teman-teman yang berkolaborasi ini setiap tahunnya mencoba memberikan semangat kepada warga Tambak Bayan dengan berbagai kegiatan seni dari seniman lintas disiplin," kata RT Tambak Bayan, Suseno Karja sambil tersenyum mengingat perjuangan para warganya yang bertahan, pada Sabtu (13/2/2021).
Baca Juga: Perayaan Imlek Nasional 2021, Ini Harapan Presiden pada Tahun Kerbau
Pameran arsip, adalah cara warga untuk mengingat dan terus berjuang dengan harapan dan perjalanan baru. Sebelumnya, Tambak Bayan memiliki dua kampung, namun pada tahuan 1990an, satu bagian kampung dibongkar dan dialih fungsikan menjadi lahan parkir hotel.
"Konflik sengketa tanah ini terus kita perjuangkan. Kita yang tinggal disini sudah tiga sampai empat generasi dengan 50 KK yang terancam, kami harus tetap hidup dan kuat. Kami percaya masih ada harapan dari usaha yang kami lakukan," ujarnya.
Melewati masa pandemi Covid - 19, Suseno mengatakan, kegiatan dilingkungan Tambak Bayan pun ikut di non aktifkan agar tidak mengundang massa untuk berkumpul. Hal ini dilakukan, lantaran banyak masyarakat yang terbiasa hadir menyaksikan suguhan kemeriahan Imlek di kampung Tambak Bayan.
Baca Juga: FOTO: Re-Calling Tambak Bayan Tunjukan Arsip Warga
"Saat ini tidak ada kegiatan agar tidak muncul kerumunan, pandemi Covid - 19 harus kita perangi. Semoga pandemi ini segera kita lewati bersama," tandasnya.
Perayaan Imlek melalui pameran ini masih dapat dinikmati oleh warga Kota Surabaya yang ingin berkunjung ke Kampung Tambak Bayan hingga 14 Februari mendatang, dengan durasi waktu pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. (byta/rg4)
Editor : Redaksi