BACASAJA.ID - Korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bertambah satu orang sehingga totalnya menjadi tiga orang. Belasan korban lainnya masih dalam pencarian petugas. Sedang warga yang mengungsi dilaporkan 357 jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan tanah longsor yang dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga tinggi terjadi pada Minggu malam (14/2/2021) terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Peristiwa longsor tersebut melanda sejumlah rumah warga sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Juga: Bhayangkari dan Persit Kartika Bersinergi Bantu Korban Bencana Alam
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk melaporkan kejadian ini mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 lain luka-luka.
"Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di puskesmas. Tanah longsor juga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat," Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).
Dijelaskan, BPBD dengan dukungan pihak terkait lainnya melakukan upaya penanganan darurat, seperti pencarian dan evakuasi korban hilang. Tim gabungan juga melakukan evakuasi warga terdampak di sekitar lokasi.
Saat ini BPBD setempat terus melakukan pemantauan pascabencana dan kaji cepat di lapangan.
Baca Juga: Nganjuk Terancam Longsor Lagi, Bukit di Lereng Gunung Wilis Retak
Sementara itu, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengungkapkan korban bencana di daerahnya ini kurang lebih 21 orang. "Lima orang sudah ditemukan, tiga di antaranya meninggal dunia. Satu barusan meninggal pagi tadi, dan dua alhamdulillah selamat, sisanya 16 orang belum ditemukan," kata Bupati, Senin (15/2).
Ia mengatakan, hingga kini gabungan personel dari BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan masih mencari 16 orang yang hingga kini belum ditemukan itu. Pencarian fokus dilakukan di titik yang diprediksi lokasi rumah mereka.
Dalam pencarian korban, lanjut Bupati, petugas juga menurunkan alat berat. Ada tiga alat berat yang diturunkan, satu di antaranya ukuran kecil. Untuk alat berat yang ukuran kecil itu digunakan untuk membuka akses jalan yang tertutup material tanah longsor dan jika sudah terbuka baru alat yang lebih besar masuk.
Baca Juga: Pengungsi Korban Longsor Keracunan Massal, Diduga Usai Makan Mie
Selain itu, sejumlah persiapan tanggap bencana juga didirikan. Kegiatan itu dengan mendirikan dapur umum serta posko relawan. Nantinya di posko relawan, bantuan juga akan dikumpulkan yang kemudian didistribusikan ke lokasi bencana.
"Titiknya saja sudah mudah dilalui. Logistik, sarana prasarana juga sudah bisa masuk ke tiitk dan tim bisa masuk ke titik. Ini berkat kerjasama semua," kata Bupati. (dedy/ant/rls/L1)
Editor : Redaksi