BACASAJA,ID - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy terus berupaya memenuhi stok kebutuhan kantong plasma konvalesen. Sebab,antusiasme penyintas COVID-19 di Provinsi Jawa Timur sendiri terbilang sangat tinggi untuk mendonorkan plasmanya.
"Saya akan usahakan pengadaan agar tidak ada kelangkaan," kata Muhadjir saat berkunjung ke kantor Unit Tranfusi Darah PMI Kota Surabaya, Jalan Embong Ploso, Selasa (16/2/2021) siang.
Untuk saat ini, Muhajir menyebut ketersediaan alat untuk donor plasma sendiri penyebarannya masih belum merata.
Sebagian besar alat tersebut berada di dua kota besar, yakni DKI Jakarta yang diperkirakan ada 18 unit dan Kota Surabaya dengan jumlah 4 unit.
Ia akan berkoordinasi dengan pihak Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan BNPB terkait ketersediaan alat dan kantong donor plasma kovalesen. Tak hanya di Indonesia saja kata Muhadjir, bahkan di dunia juga mengalami hal serupa.
"Alatnya aja yang masih landai, Indonesia dan dunia kurang. Dunia baru sadar Plasma ini bisa jadi faktor pembeda, kita termasuk yang menggunakan," ungkapnya.
Lanjutnya berdasarkan laporan yang dirinya terima dari beberapa rumah sakit di wilayah DKI Jakarta dan Kota Surabaya sendiri, plasma konvalesen ini dinilai sangat efektif untuk menangani pasien COVID-19.
"Untuk yang ringan bisa 100 persen. Yang berat, laporan dari beberapa rumah sakit di Surabaya dan DKI Jakarta itu 86 persen," terangnya.
Lebih lanjut, donor plasma tersebut harus segera dilakukan untuk membantu kesembuhan dari pasien yang sedang dirawat.
"Jangan sampai dikasi ke yang kritis. Saya bukan ahli, tapi dari diskusi dari rumah sakit, jangan menunggu pasien kritis. Tapi masih sedang harus segera diberikan," ucapnya.
Hingga saat ini stok plasma yang tersedia sebanyak 159 kantong dari berbagai golongan darah. Untuk calon pendonor yang masih menunggu antrian hingga saat ini sebanyak 626 orang, sedangkan yang sudah berhasil dibagi sebanyak 1.103.000 kantong. (byta/J2)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Vaksinasi Diperkuat
Editor : Redaksi