BACASAJA.ID- Masih ingat dengan AW (24), warga Desa Tempeh Lor Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang yang diamankan Polsek Rejotangan lantaran menyaru sebagai polisi? Ternyata AW memperoleh inspirasi menjadi polisi palsu saat membeli masker bertuliskan TNI-Polri.
Masker itu dibeli AW di toko seragam yang ada di Kota Blitar. “Saya beli di toko seragam yang ada di Kota Blitar,” kata AW saat pers rilis di Mapolsek Rejotangan, Tulungagung, Selasa (16/3/21).
Baca Juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
Selain masker, AW juga melengkapi diri dengan pistol mainan dari plastik milik anak pertamanya, seharga 15 ribu rupiah. AW mengaku perbuatannya dilakukan lantaran terhimpit masalah ekonomi.
“Uangnya untuk beli susu dan kebutuhan sehari-hari,” ujar AW sambil tertunduk lesu.
Pria ini diketahui mempunyai 3 anak, 2 diantaranya masih balita dan tertua berumur 7 tahun. AW diamankan di tempat kostnya yang berada di dekat Polsek Kademangan, Kabupaten Blitar pada Minggu (7/3/21) lalu.
Sementara itu Kapolsek Rejotangan AKP Herry Purwanto mengungkapkan tersangka AW sudah melakukan aksinya sebanyak 6 kali di dua kota/kabupaten berbeda. 5 lokasi berada di Kota Blitar dan 1 di Tulungagung.
Baca Juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
Aksi terakhir dilakukan di Tulungagung dan menjadi aksi terakhirnya, lantaran setelah beraksi langsung dicokok petugas. “Kita koordinasikan dengan Polres Blitar Kota, nanti selesai di Tulungagung akan dibawa ke Blitar Kota,” ujarnya.
AW beraksi dengan berpura-pura sebagai polisi. Modusnya, AW menakut-nakuti pemuda yang kedapatan sedang melakukan balap liar di Desa Tugu Kecamatan Rejotangan pada Minggu (7/3/21) dinihari.
Di lokasi ini AW berhasil memperdaya korbannya AH (17) dengan menunjukan pistol mainan yang dibawanya. AW berpura-pura meriksa surat serta kelengkapan kendaraan bermotor. Lalu AH di bawa oleh AW, namun sebelumnya HP AH disita oleh AW.
Baca Juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
Lantaran korban merasa melanggar, selanjutnya AW mengajak AH untuk damai dan bergeser ke Jalan Raya Desa Panjerejo. Di situ AW melihat ada pemuda yang sedang balapan motor. Kemudian AW langsung membubarkan balapan dan berhasil mengamankan 2 korban lagi yakni MR dan SP.
Selanjutnya AW meminta kepada korbannya membayar uang damai sebesar 100 ribu rupiah. Jika tidak maka HP akan dibawa sampai mereka membayar uang damai. Saat korbanya pulang untuk mengambil uang damai, AW membawa kabur HP ke 3 korbannya.
“Atas perbuatannya, AW bakal dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan,” tukasnya (Noyo/JP).
Editor : Redaksi