BACASAJA.ID - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Nomor 2, Machfud Arifin dan Mujiaman, melontarkan gagasan untuk mempermudah Aparatur Sipil Negara (ASN) melayani warga Surabaya. Jika terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota pada Pilwali 9 Desember, pasangan ini akan menggunakan teknologi big data. Apa itu big data?
Mujiaman mengatakan dengan data center yang dilengkapi dengan teknologi big data, ASN akan terbantu memberikan pelayanan prima dan efisien untuk warga, sehingga ASN bisa libur pada Sabtu dan Minggu, tanpa mengurangi kualitas pelayanan publik.
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Fokus Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19
"Kami tahu, saat ini banyak ASN yang mengeluhkan waktu yang minim untuk keluarga mereka, hanya libur sehari dalam sepekan pada hari Minggu," ujar Mujiaman, Sabtu (21/11).
Teknologi big data merupakan data dengan volume besar, struktur data memiliki variabel yang beragam dan terkumpul dalam waktu yang singkat.
"Kami punya pengalaman di PDAM Surabaya, dengan teknologi big data, jam kerja bisa dikurangi signifikan, di sisi lain pelayanan untuk warga bisa lebih baik," papar dia.
Mantan Dirut PDAM Surabaya ini menambahkan PDAM memang bisa menjadi contoh yang baik untuk pelayanan prima kepada warga. Mereka punya data center yang dilengkapi dengan teknologi big data.
Pemkot Surabaya, lajut dia, sampai saat ini belum punya big data melainkan sebatas punya server room yang belum terintegrasi. "Dengan teknologi, karyawan PDAM tidak hanya bisa work from home, namun bisa work from anywhere," kata Mujiaman.
Baca Juga: Eri Cahyadi-Armuji Resmi Jabat Wali Kota dan Wawali Kota Surabaya
Menurut Mujiaman, paradigma penilaian kinerja ASN di Pemkot Surabaya juga perlu diubah. Jangan hanya terpaku pada lama di kantor, melainkan pada outcome berupa dampak pelayanan untuk masyarakat.
"Ini kejadian yang saya rasa lucu, ASN di beberapa dinas masuk pada hari Sabtu, padahal tidak ada yang dikerjakan. Mereka tetap ngantor untuk mengejar jam kerja tertentu yang disyaratkan untuk mendapatkan tunjangan maksimal. Padahal, kalau libur di hari Sabtu, mereka bisa berkumpul dan beraktivitas bersama keluarga," ungkapnya.
Sosok yang puluhan tahun bekerja di perusahaan Jepang dan Amerika Serikat itu menegaskan, dengan perubahan paradigma penilaian berbasis outcome bukan lagi waktu di kantor, maka ASN bisa libur dua hari dalam sepekan tanpa mengurangi mutu pelayanan, adalah satu hal yang sangat mudah dilakukan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Siapkan Penyambutan Wali Kota dan Wawali Baru
"ASN bisa lebih bahagia karena tunjangan akan dinaikkan, libur bisa Sabtu Minggu. Warga juga senang, karena pelayanan yang lebih baik dan tidak berbelit. Kesejahteraan dan kebahagiaan ASN adalah yang utama bagi kami agar bisa melayani yang terbaik bagi masyarakat," katanya.
Untuk mempercepat perubahan konsep pelayanan ASN menuju lebih baik itu, sebelumnya calon wali kota Machfud Arifin menyatakan akan berkantor di kelurahan secara bergilir. Ia ingin mendekatkan diri dengan ASN. Mendengarkan keinginan dan kebutuhan warga secara langsung.
"ASN Pemkot Surabaya harus diberi ruang untuk mengembangkan karir dan kapasitas tanpa rasa takut. Saya tahu ASN Surabaya hebat-hebat, kalau diberi kepercayaan untuk menemukan dan menjalankan inovasi serta ide, maka hasilnya adalah pelayanan yang jauh lebih baik dari sebelumnya," pungkas Mujiaman. (ant)
Editor : Redaksi