BACASAJA.ID- Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung melakukan vaksinasi hewan di wilayah Kecamatan Pagerwojo.
Langkah ini diambil sebagai tindakan antisipasi menyebarnya bakteri anthrak yang sudah terdeteksi di wilayah itu sejak akhir Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Sinergi Bersama TNI, Lapas Surabaya Gelar Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga
Kepala Dinas Peternakan Tulungagung, Mulyanto saat dihubungi awak media membenarkan vaksinasi yang dilakukan.
“Nanti daerah (desa) yang terdampak dulu yang didahulukan, lambat laun satu kecamatan,” terangnya, Jum’at (11/6/21).
Desa yang terdampak langsung adalah desa Sidomulyo, lanjut desa terancam di Desa Kradinan dan Desa Samar.
Saat ditanyakan apakah pihaknya bisa memastikan bakteri ini tak menyebar ke desa di sekitar Sidomulyo, Mulyanto mengatakan perlu penelitian epidomologi.
Proses ini sedang dilakukan oleh balai veteriner Jogjakarta.
“Itu tugas dari balai veteriner Jogja yang secara berkala mengadakan pengambilan sampel di desa itu,” terangnya.
Mulyanto tegaskan sebagai bentuk antisipasi pihaknya melakukan vaksinasi hewan di Kecamatan pagerwojo.
Pelaksana vaksinasi ditargetkan untuk 10.000 dosis vaksin, meliputi sapi perah, sapi pedaging, kambing dan domba.
“Kalau kurang nanti ditambah, kita laksanakan dulu kalau kurang kita tambah,” pungkasnya.
Di Kecamatan Pagerwojo ada sekitar 6.783 sapi potong dan 10.026 sapi perah.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster Jatim Tertinggi Nasional
Sementara itu Kepala Desa Kradinan Kecamatan Pagerwojo, Eko Sujarwo menuturkan jika ternak sapi di wilayahnya sudah mulai divaksin.
“Mulai 2 hari lalu, hari rabu masih dapat separuh,” ujar Eko.
Di desanya ada sekitar 2 ribu lebih ternak sapi. Rata-rata di tiap rumah mempunyai 4-5 sapi perah.
Disinggung apakah anthrax sudah menulari warganya, Eko tak menampiknya. Pihaknya mendapat laporan dari warganya ada 1 yang mempunyai ciri yang mirip dengan gejala anthrax.
“Sehat, badanya panas dan sudah diobati tapi masih ada bengkak,” katanya.
Pihaknya belum melaporkan kejadian ini ke petugas kesehatan. Rencananya pada Senin mendatang akan dilaporkan pad petugas vaksin. Warganya yang mempunyai gejala itu saat ini masih beraktifitas mengurus ternak seperti biasanya.
Baca Juga: Banjir Peminat, Lansia di Kota Blitar Antusias Ikuti Launching Vaksinasi Booster
Di desanya juga tak ditemukan ternak mati mendadak seperti di Desa Sidomulyo.
“Aktifitas warga normal seperti biasa,” pungkasnya.
dikutip dari IDNTimes.com, Dinas Peternakan Provinsi jatim telah memetakan potensi anthrax di wilayah Tulungagung dan Trenggalek.
Plt Kepala Disnak Jatim, Mohammad Gunawan Saleh mengatakan, Desa Sidomulyo menjadi zona merah. Sebanyak 2.075 ternak kemungkinan tertular antraks. Kemudian Desa Samar masuk zona terancam, ada 3.191 ternak.
"Zona terancam juga ada di Desa Kradinan 2.415 ternak, Desa Gondang Gunung 2 366 ternak dan Desa Pagerwojo 1.828 ternak," ujarnya.
Desa terancam juga berada di wilayah trenggalek yang berbatasan langsung dengan Desa Sidomulyo (Noyo/JP).
Editor : Redaksi