Banjir Rendam Akses Ke Wisata Gemah

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 25 Jun 2021 14:28 WIB

Banjir Rendam Akses Ke Wisata Gemah

i

Banjir di sekitar SPBU Ngentrong yang menjadi akses ke sejumlah tempat wisata di selatan Tulungagung

BACASAJA.ID- Air masih menggenang di jalan raya Ngentrong, tepatnya di depan SPBU Ngentrong, Desa Ngenteong Kecamatan Campurdarat, Jum’at (25/6/21).

Genangan ini disebabkan oleh hujan yang turun deras pada Kamis (24/6/21) sore kemarin. Akibatnya, akses menuju sejumlah tempat wisata di selatan Tulungagung harus dialihkan.

Baca Juga: Bos Restoran Diduga Sosok di Balik Video Istri Wali Kota Bekasi yang Viral karena Menginap di Hotel

Polisi harus berjaga disekitar SPBU, mencoba mengatur dan mengalihkan arus lalu lintas. Peringatan juga dipasang di kedua ujung jalan yang tergenang banjir.

Sebab banyak kendaraan kecil dan motor yang nekat menerjang banjir dan beberapa diantaranya mogok di tengah genangan.

“Kami alihkan melingkar ke jalan perkampungan supaya tidak ada yang mogok,” terang Kapolsek Campurdarat, Iptu Triyanto, saat di lokasi banjir.

Kendaraan besar seperti truk juga sempat dilarang lewat oleh warga lantaran menimbulkan ombak yang masuk ke rumah warga.

Salah satu warga, Juwit (49) mengatakan hujan yang terjadi Kamis sore menjadi penyebab banjir ini. Air mulai menggenang sekitar pukul 20.00. Genangan ini berasal dari air di pegunungan yang mengalir deras sambil membawa lumpur.

Baca Juga: 30-an Rumah di Karangpilang Terdampak Banjr, BPBD Gerak Cepat Menangani

“Masalahnya memang hutannya gundul, air dari pegunungan sangat deras,” ujarnya.

Kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul sungai, sehingga air langsung masuk ke permukiman. Selain itu, sungai desa mengalami pendangkalan, sehingga tak mampu luapan air.

“Solusinya memang sungainya harus dikeruk, karena pendangkalannya sudah parah,” sambung Juwit.

Wilayah terparah yang terdampak banjir ini adalah dusun Tegir. Di dusun ini air dan lumpur meluap hingga masuk ke permukiman warga. Warga harus membersihkan lumpur yang tertinggal di dalam rumah, setelah air surut.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Segera Bangun Rumah Pompa Baru di 5 Titik Wilayah Rawan Banjir

“Warga sebenarnya sudah membuat tanggul di depan rumahnya. Tapi air meluber terlalu banyak hingga masuk rumah,” tutur salah satu warga Dusun Tegir, Ali Bahrum (40).

Ali melanjutkan, banjir di dusunnya sudah beberapa kali terjadi, setidaknya 3 tahun terakhir ini. Apalagi jika wilayah pegunungan hujan, maka dapat dipastikan air bakal menggenangi rumah warga.

Ali berharap ada upaya pengerukan sungai, agar banjir tidak lagi terjadi di permukiman warga. “Kalau tidak dikeruk sungainya, banjir akan terus terjadi,” tanda Ali (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU