Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan Tulungagung Periksa Hewan Kurban

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 15 Jul 2021 21:00 WIB

Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan Tulungagung Periksa Hewan Kurban

i

Pemeriksaan hewan kurban oleh petugas Puskeswan jelang Idul Adha.

BACASAJA.ID- Jelang hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Selasa (20/7/21) mendatang, Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung melakukan pemeriksaan hewan kurban.

Pemeriksaan dilakukan dengan mendatangi kandang milik peternak hewan kurban dan di Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) di Ngunut.

Baca Juga: Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo Disembelih di Masjid Al-Muhajirin

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto saat dikonfirmasi mengatakan tujuan pemeriksaan untuk mengetahui hewan kurban memang sehat dan layak untuk kurban.

Pemeriksaan dilakukan dengan melihat kondisi bulu, saluran buang binatang, kulit, mulut, serta kelincahan hewan.

Hewan yang sehat biasanya bulunya mengkilat, tidak terlihat kusam dan ada luka. Lalu kotoran tidak encer atau diare dan hewan bergerak aktif.

“Ya tidak hanya kelompok saja, tapi tempat-tempat penjualan hewan kurban dimonitoring (diperiksa),” ujar Mulyanto, Kamis (15/7/21).

Wilayah Puskeswan Ngunut meliputi Kecamatan Sumbergempol dan Ngunut.

Selain di Puskeswan, pemeriksaan juga dilakukan di pasar hewan, Pasar Pahing di Desa Beji Kecamatan Boyolangu.

Baca Juga: Tuntaskan Hewan Kurban dari DPD, DPC PDIP Probolinggo: Bentuk Keberpihakan pada Wong Cilik

Dari pemeriksaan yang dilakukan, sejauh ini belum ada laporan hewan kurban yang tidak layak.

Disinggung harga hewan kurban mendekati Idul Adha, Mulyanto jelaskan kebiasaan harga ternak merangkak naik jelang Idul Adha.

“Kalau biasanya berat hidup itu 45-46 ribu perkilo untuk sapi, saat ini bisa mencapai 50-55 ribu,” terangnya.

Begitu juga dengan harga kambing. Jika biasanya harganya berkisar 2-2,5 juta per ekor, mendekati Idul Adha bisa 2,5-3,5 juta per ekor.

Baca Juga: PDIP Surabaya Kurban 12 Sapi, Wali Kota Eri Cahyadi Sumbang Sapi 1,02 Ton

Untuk distribusi sendiri tergolong masih lancar. Pemberlakuan PPKM darurat tak berpengaruh dengan distribusi hewan ternak, baik dari dan keluar Tulungagung.

Begitu juga dengan isu Anthrax yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagerwojo, tak mempengaruhi penjualan hewan ternak, meski ada sejumlah Kabupaten yang menolak hewan kurban dari Kecamatan Pagerwojo, seperti Blitar.

“Pasar tetap jalan, permintaan tetap banyak,” ucapnya. (t.ag/JP/rg4).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU