Cerita Alisya Mellynar, Atlet Wushu Jatim yang Sukses Sumbang Emas meski Cedera Ligamen

author bacasaja.id

- Pewarta

Jumat, 01 Okt 2021 07:30 WIB

Cerita Alisya Mellynar, Atlet Wushu Jatim yang Sukses Sumbang Emas meski Cedera Ligamen

i

Atlet wushu Jatim Alisya Mellynar. (KONI Jatim)

BACASAJA.ID - Alisya Mellynar menorehkan prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua. Satu medali emas berhasil disumbangkan untuk kontingen Jawa Timur (Jatim). Adapun medali tersebut diraih dari cabang olahraga wushu nomor taolu taiji jian + taiji quan.

Dilansir dari laman KONI Jatim, dalam laga yang berlangsung di GOR Futsal Dispora, Kamis (30/9/2021), Alisya mengumpulkan poin tertinggi. Yakni, 9,67 di taiji jian dan 9,68 di taiji quan. Hasil tersebut sungguh di luar dugaan. Pasalnya di nomor taolu taiji jian + taiji quan, ada nama-nama dari daerah lain yang dianggap lebih kuat. Di antaranya dari DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Para Atlet Peraih Medali di Ajang PON XX Tahun 2021 Papua Diganjar Bonus dari Pemkot Surabaya

Bahkan menjelang pertandingan saat latihan perdana pada Senin (27/9/2021), Alisya mengalami cedera. Sehingga latihan yang dijalani tidak maksimal. Selama dua hari tampil, tampak normal saja. Ia berkali-kali melakukan lompatan dan menggunakan kaki kanan yang cedera sebagai tumpuannya. Dari wajah pun tampak sangat rileks seperti tidak ada beban.

Padahal sebenarnya, Alisya merasa sedikit ada rasa nyeri ketika turun usai melakukan lompatan. Namun rasa sakit itu ditahan demi bisa meraih medali emas.

“Ya sempat cedera pas latihan perdana. Katanya saat itu di engkel ligamennya kendor, akhirnya saya merasa sakit. Sampai kemarin waktu pemanasan masih terasa sakit. Cuma karena penanganan dari tim massage tepat, alhamdulillah bisa main dan menang,” ujar Alisya.

Baca Juga: Peparnas XVI Papua 2021, Kontingen Jatim Bertekad Perbaiki Peringkat

Ia mengaku PON XX 2021 Papua merupakan keikutsertaanya pertama. Jadi saat tampil, ia berusaha untuk memberikan yang terbaik. Meskipun tidak ditarget untuk meraih medali emas.

“Motivasinya lebih banyak self talk ngomong kuat terus. Terus saya memang nggak ditarget. Jadi main loss saja. Jadi nggak terbebani dan mau menampilkan yang terbaik. Tentu saya nbggak menyangka, karena ini PON pertama dan nggak ada target,” papar atlet asal Surabaya itu.

Baca Juga: Kami Bangga! Atlet PON Jatim Digeruduk Jajaran KONI, Forkopimda dan Satgas Covid-19 di Tempat Dikarantina

Selain itu, Alisya mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak. Mulai tim pelatih, teman-teman atlet, tim massage, dan tim psikologi. Mereka selalu memberikan dukungan untuk bisa meraih prestasi terbaik di tengah kondisi yang sejatinya tidak 100 persen.

“Dua tadi yang Bobbie saja target, kalau Alisya itu fifty-fifty. Kami percaya kemampuan dia bagus. Tapi banyak yang meremehkan dia. Kami percaya dia bisa. Cuma kami nggak berani target. Tapi dia berhasil menunjukkan kalau dia bisa. Puji Tuhan, saya senang pol. Ini bisa memotivasi teman-teman yang lain,” kata pelatih wushu taolu Jatim Sherly Hoediono. (*/RG4)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU