BACASAJA.ID - Menghadirkan representasi perempuan dalam susunan Pengurus Besar Nadhalatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027, Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi PBNU di bawah kepemimpinan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Bagi politisi PDI-Perjuangan itu, momen tersebut mencetak sejarah baru dalam kepengurusan PBNU.
Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani: Laporkan ASN yang Tidak Netral di Pilkada 2024
“Kita tahu selama ini kaum perempuan sudah mendapat ruang cukup besar di lembaga pendidikan pesantren NU. Dengan masuknya perempuan dalam kepengurusan PBNU yang baru, ini adalah sebuah terobosan yang sangat membanggakan,” ungkap Puan, dikutip Minggu (16/01/2022).
Tidak hanya mencetak sejarah baru, hadirnya sejumlah perempuan dalam kepengurusan PBNU dinilai akan menciptakan terobosan yang sangat membanggakan, khususnya untuk kaum perempuan Indonesia.
Baca Juga: Puan Maharani: DPR Periode Baru Berjumlah 13 Komisi
Dirinya pun menekankan, pengakomodiran perempuan di PBNU adalah bukti seluruh elemen bangsa memiliki semangat yang sama untuk memperjuangkan emansipasi perempuan.
“Kita tahu dalam politik sudah ada aturan baku keterwakilan perempuan. Meski tidak ada aturan yang mengikat bagi lembaga keagamaan untuk menerapkan hal serupa, PBNU telah melakukannya.
Baca Juga: Puan Maharani Kembali Terpilih Ketua DPR RI Periode 2024-2029, Begini Komitmennya
"Diharapkan bisa membawa NU untuk terus memberi manfaat keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan, bukan hanya oleh kaum Nahdliyin, tapi oleh bangsa,” tandas legislator dapil Jawa Tengah V tersebut. (PAR/RG4)
Editor : Redaksi