Gubernur Jatim : Selamat Atas Terpilihnya Reog Ponorogo Sebagai Nominasi Tunggal ke UNESCO

author bacasaja.id

- Pewarta

Minggu, 27 Feb 2022 15:00 WIB

Gubernur Jatim : Selamat Atas Terpilihnya Reog Ponorogo Sebagai Nominasi Tunggal ke UNESCO

BACASAJA.ID - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apreasiasi terhadap pihak-pihak yang telah berhasil membawa kesenian Reog Ponorogo ke dalam nominasi tunggal untuk diusulkan sebagai warisan budaya tak benda Dunia di UNSECO.

“Selamat atas terpilihnya reog Ponorogo sebagai nominasi tunggal ke UNESCO,” ujar Gubernur Khofifah, Sabtu (26/2/2022) malam.

Baca Juga: Kabar Baik! Pemprov Jatim Bagi-bagi Bansos Rp 27 Miliar, Ini Target Gubernur Khofifah

Menurutnya, sesungguhnya gravitasinya adalah nominasi tunggal ke UNESCO yang akan diusulkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristekdikti, kemudia Jawa Timur mendukung kesenian Reog Ponorogo.

“Mengapa disebut nominasi tinggal, karena Reog memang hanya ada di Ponorogo. Meski ditampilkan di Medan, tetap bernama Reog Ponorogo. Tampil di Palu pun, tetap disebut Reog Ponorogo," ujarnya.

Bupati Ponorogo, H Sugiri Sancoko, mengatakan, pada masa kepemimpinannya akan terus mencoba berinovasi sebagai bagian dari bekerja keras. “Kami bersama Wabup menjamin, ketika gotong royong terus kami tumbuhkan maka Ponorogo akan menjadi lebih hebat," katanya

Selanjutnya, kata Bupati, menjadikan Reog Ponorogo sebagai alat untuk membangun Ponorogo, dengan didirikannya museum Reog Ponorogo. Di museum tersebut disuguhkan sejarah kapan Reog Ponorogo lahir, siapa Bupati pertama, budaya apa saja, bagaimana hubungan dengan Mojopahit, bagaimana pertaniannya, hingga bagaimana ciri khas batiknya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah : Rp33,2 Triliun untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur

"Kami pelan-pelan menjadikan adiluhur sebagai budaya literasi, juga sebagai pelecut perekonomian Ponorogo, dan kelak cucu kita menyaksikan bagaimana kebesaran nama Ponorogo," pungkasnya

Terkait dengan bahan dasar reog, Bupati pada saat diwawancara oleh UNESCO, menjelaskan bahwa merak pada kepala reog bukanlah dari mencabut bulu merak.

Tetapi memang dalam kurun waktu tertentu bulu merak akan terlepas dari badan, kemudian dimanfaatkan sebagai bahan baku reog. Untuk kulit harimau, bukanlah dari kulit harimau asli, melainkan kulit kambing yang kemudian diolah hingga menyerupai kulit harimau.

Baca Juga: Gubernur Khofifah : Pilar Sosial Ikut Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jatim

“Kedua hal terkait bahan baku reog tersebut harus terjawab di Unesco. Dengan demikian mudah-mudahan Reog Ponorogo bisa dinobatkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda,” ujarnya.

Sebagai informasi, Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengumumkan kesenian reyog Ponorogo lolos seleksi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia untuk diusulkan dalam daftar ICH Unesco pada Jumat(18/02/2022) lalu.

Dalam usulan tersebut Reog Ponorogo diusulkan sebagai nominasi tunggal sebagaimana tempe dan budaya sehat jamu. Adapun Tenun Ikat Sumba Timur dan Ulos diusulkan sebagai Tenun Indonesia, sedangkan Kolintang diusulkan sebagai nominasi multinasional dengan negara lain. (JNR/RG4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU