Tahlil Bergema Sambut Jenazah Co-Pilot Sriwijaya Air di Surabaya

bacasaja.id
Penyerahan jenazah Fadly Satrianto di rumah duka Jalan Tanjung Pinang 72A Surabaya, Jumat (15/1/2021).

BACASAJA.ID - Suara tahlil terdengar dari kejauhan, tanda pulangnya jenazah Fadly Satrianto korban tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tiba di rumahnya Jalan Tanjung Pinang 72A Surabaya, Jumat (15/1/2021). Pihak keluarga dengan segenap hati mengantarkan tubuh putra bungsu mereka ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Laa Ilaaha Illallah, Laa Ilaaha Illallah," tahlil bergema mengikuti iring-iringan jenazah.

Baca juga: Soekarno Trip Kedua: Ratusan Anak Kader PDIP Menyusuri Jejak Bung Karno di Surabaya

Setibanya di rumah duka, jenazah Fadly diantarkan menuju Masjid Al Iklas yang berjarak sekitar 300 meter. Jenazah Fadly diantarkan oleh rekan sejawatnya di maskapai NAM Air oleh Chief Pilot Kapten Ibran kepada orangtua Fadly, Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani.

"Kami ucapkan turut berbela sungkawa dan duka yang sangat dalam atas tragedi yang menimpa Fadly mewakili PT NAM Air," ujar Ibran di depan Masjid Al Iklas Jalan Tanjung Sadari, Surabaya.

Kedatangan jenazah diwarnai isak tangis semua kerabat mulai dari keluarga, teman hingga rekan kerja Fadly. Mereka tak kuasa menahan air mata karena kehilangan sosok Fadly yang dinilai santun dan murah senyum.

Baca juga: Surabaya Masuk 50 Besar Finalis Bloomberg Philanthropies Mayors Challenge Keenam

Ayah Fadly, Sumarzen terlihat cukup tegar menyampaikan terima kasih kepada NAM Air dan rekan-rekan yang telah membantu seluruh proses pengambilan jenazah hingga bisa diantarkan ke rumah duka.

Bahkan, jenazah diantarkan lebih cepat beberapa jam dari yang telah dijadwalkan. "Terima kasih banyak, untuk NAM Air, rekan-rekannya, keluarga saya yang di Jakarta juga. Karena pandemik seperti ini, kami jadi tidak memungkinkan ke sana," tuturnya.

Sumarzen sangat bangga dengan pribadi Fadly. Banyak ucapan bela sungkawa yang datang menandakan bahwa sosok Fadly adalah pria yang baik. Selain itu, Fadly juga gugur dalam tugasnya yang diartikan Sumarzen sebagai mati syahid.

Baca juga: Harumkan Nama Indonesia, Siswa SMP Surabaya Juara Olimpiade Matematika Dunia di Dubai

"Tolong maafkan kalau anak saya ada salah-salah. Mari kita doakan agar ananda Fadly diterima di sisi-Nya," ungkap Sumarzen.

Usai prosesi penyerahan, jenazah Fadly langsung disalatkan. Salat jenazah dilakukan tak terlalu ramai, mengingat dalam kondisi pandemi Covid-19. Terlihat, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana juga turut berada dalam barisan jemaah salat jenazah tersebut.(Arry)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru