Air PDAM tak Mengalir, Emak-Emak di Surabaya Barat Bajak Truk Tangki

bacasaja.id
Warga Puri Lidah Kulon Surabaya saat mengantri mendapatkan air bersih, Sabtu (13/3/2021).

BACASAJA.ID - Bocornya pipa PDAM Surya Sembada yang berdiameter 600 mm di kawasan Karang Pilang Kota Surabaya, selama dua minggu membuat aktifitas warga di kawasan Surabaya Barat terganggu. Sebab aliran air tidak mengalir di kawasan tersebut.

Saat ini, PDAM Surya Sembada mengklaim telah menemukan titik kebocoran dan sedang melakukan perbaikan. Dari perbaikan itu, sejumlah kawasan di Kota Surabaya terpaksa tidak mendapat jatah air.

Baca juga: Hari Air Sedunia 2025, Wali Kota Eri Cahyadi : Jangan Buang Sampah ke Sungai

Kawasan-kawasan itu di antaranya; Karangpilang, Balas Klumprik, Kebraon, Lidah Kulon, Bangkingan, Wiyung, Lakarsantri, Made, Alas Malang, Sawo, Bringin, Kendung, Sendang, Bulu, Langkir, Rejosari, Benowo dan sekitarnya.

Jatah air yang tidak mengalir tersebut kemudian mendapat keluhan dari sejumlah warga yang tinggal di wilayah Puri Lidah Kulon Surabaya.

Warga yang terdiri dari ibu-ibu ini dengan nekat memberhentikan truk yang membawa dua tandon air yang seharusnya diberikan kepada warga di kawasan lain. Aksi tersebut dilakukan, agar mereka mendapat pasokan air.

Salah satu warga, Kuswati, mengaku kecewa dengan matinya air PDAM tersebut. Selama empat hari ia terpaksa membeli air isi ulang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

"Air tidak mengalir sudah empat hari ini. Saya rugi tidak bisa melakukan aktivitas, seperti memasak, mandi, dan mencuci. Saya terpaksa membeli air," keluhnya.

Baca juga: Hari Jadi Ke 48, PDAM Surya Sembada Surabaya Kembangkan Layanan Digital Meter Air Pintar

Senada dengan Kuswati, pemilik usaha laundry di Puri Lidah Kulon, Wahyu Tinarti mengalami kerugian yang cukup signifikan. Sebab ia terpaksa tidak bisa membuka usaha laundry miliknya.

"Sehari saja keuntungan saya mencapai Rp300 ribu, tapi ini air mati. Tinggal di kali kan saja kerugiannya," tegasnya.

Kekecewaan lainnya juga dialami oleh Agus Sriawan yang terpaksa tidak mendapat jatah air. Nampak ia sangat kesal dan langsung membawa tempat penampungan airnya.

"Siapa yang tidak kesal? Sudah dua kali truk tangki ini lewat. Saya menunggu lama tapi tidak kebagian lagi," ucapnya.

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Resmikan Master Meter di Tambak Dalam, Ratusan Warga bisa Nikmati Air PDAM Setelah 20 Tahun

Sementara itu, Ketua LPMK Lidah Kulon, Patola mengatakan, bantuan air yang datang hari ini merupakan pasokan air yang dikhususkan untuk warga di RT 4 sampai RT 5.

"Air mati memang sudah empat hari ini, kalau malam nyala tapi tidak besar. Bantuan air ini datang mulai tadi pagi untuk RT 4-5. Memang ada warga yang terpaksa tidak kebagian air. Tapi nanti akan datang lagi bantuan air bersih kepada warga," tandasnya.

Dari penuturan Patola, kerugian yang dialami oleh warga di kawasan Lidah Kulon sudah tidak terhitung lagi. Namun paling tidak Pemerintah Kota Surabaya melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah mengirimkan pasokan air bersih. (byta/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru