Pembelajaran Daring Dikeluhkan, Muncul Terobosan Sekolah via Radio

bacasaja.id
Pembelajaran via radia menjadi solusi bagi anak-anak yang tak memiliki smartphone. Ide ini dinisiasi PGRI Tulungagung

BACASAJA.ID - Di tengah pandemi Covid-19, pembelajaran siswa sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dilakukan secara daring (online). Pembelajaran online dilakukan menggunakan gawai smart phone melalui jaringan internet.

Namun tak semua siswa mempunyai akses pada smart phone atau jaringan internet.

Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Menjawab permasalahan itu, PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) kabupaten Tulungagung menggunakan radio untuk pembelajaran tingkat SD.

“Pembelajaran melalui radio dapat membantu siswa-siswa SD saat belajar dengan daring. Utamanya, bagi siswa yang tidak punya smartphone,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Muhadi dikutip Kamis (18/2/2021).

Muhadi melanjutkan, pembelajaran lewat radio dilakukan sejak Senin (15/2/21) lalu, dan berakhir sampai diperbolehkan pembelajaran tatap muka oleh pemerintah.

“Dan kami pun berencana tidak hanya siswa SD saja yang dapat kami bantu dengan pembelajaran lewat radio, tetapi juga ke depan jika masih belum bisa PTM, siswa SMP juga bisa dibantu,” sambungnya.

Muhadi paparkan ide pembelajaran lewat radio ini lantaran rasa keprihatinan sejumlah pengajar, terhadap keluhan beberapa siswa yang merasa kesulitan mengerjakan tugas melalui pembelajaran online.

“Karena itu, kemudian kami menyiapkan guru-guru yang punya kompetensi lebih untuk memberi materi pembelajaran lewat radio,” tuturnya.

Baca juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Pembelajaran lewat radio dilakukan setiap hari mulai jam 09.00-10.00 melalui Radio Guyub Rukun (RGR), milik Pemkab Tulungagung. Untuk kelas 1 dilakukan pada hari Senin, terus berurutan hingga hari Sabtu sampai kelas 6.

“Materi yang diajarkan setiap minggunya adalah materi tematik dengan tema yang disesuaikan dengan program pembelqajaran satu kabupaten pada minggu itu,” beber Muhadi.

Pembelajaran melalui radio ini sifatnya tidak wajib. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala SDN Kampungdalem 1 memberikan kebebasan pada siswa untuk mengikuti pembelajaran lewat radio ini.

“Kami sifatnya hanya membantu saja. Biar siswa dapat pembelajaran secara utuh dan tidak bingung mengerjakan soal-soal yang ditugaskan guru,” ucapnya.

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

Untuk Minggu awal pembelajaran lewat radio, guru pengajar melakukan melalui rekaman. Nantinya pembelajaran akan dilakukan secara live, dengan menghadirkan guru di studio.

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso, mengapresiasi bantuan pembelajaran lewat radio yang dilakukan PGRI Kabupaten Tulungagung.

Ia menyebut pembelajaran lewat radio atau pun televisi lokal merupakan harapan Dewan Pendidikan Kabupaten Tulungagung yang sudah disampaikan pada pimpinan DPRD Tulungagung serta Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, belum lama ini.

“Kami berharap nantinya tidak hanya siswa SD saja yang dapat dibantu dengan pembelajaran lewat radio, tetapi juga siswa tingkat SMP. Bahkan kalau bisa juga Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Tulungagung dapat pula memberikan pembejaran pada siswa SMA melalui radio atau televisi lokal,” paparnya (Noyo).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru