Telan Biaya Miliaran, Pembangunan Jalan Longsor di Tulungagung Dikaji

bacasaja.id
Jajaran forkopimda Tulungagung sidak ke daerah rawan longsor.

BACASAJA.ID - Jalan utama penghubung Desa Krosok – Desa Nglutung, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung longsor pasca diguyur hujan dua hari berturut-turut.

Longsornya jalan menuju Nglutung atau ke Krosok ini diketahui pada Minggu (21/2/21) dinihari sekitar pukul 3 oleh warga sekitar.

Baca juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Jalan yang longsor sepanjang 75 meter dan retak 150 meter dengan kedalaman hingga 15 meter. Longsornya jalan ini membuat akses warga yang hendak menuju Nglutung harus memutar sejauh 2,5 kilo melewati Dusun Tambak melalui dusun Pabyongan terus kearah Nglutung.

Bupati Tulungagung pun langsung meninjau lokasi longsor beserta Kepala OPD terkait. Pembangunan kembali jalan itu diperkirakan memakan biaya hingga 5 milyar rupiah.

Namun agaknya pembangunana jalan ini akan dipikirkan ulang, mengingat jalan yang retak mencapai 150 meter, dan rawan terjadi kelongsoran lagi saat hujan.

“Sudah kita kaji, apakah mengalihkan badan jalan atau dikaji secara teknis, karena keretakan sudah 150 meter, kita ya agak ragu-ragu,” ujar Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Kamis (04/3/21).

Opsi yang mungkin saat ini ada dua, yaitu memindahkan badan jalan melalui tanah warga, atau tetap membangun jalan yang lama dengan cara dilandaikan.

Cara pertama tentunya akan membayar sejumlah uang pengganti pada tanah waga yang tanahnya digunanakan sebagai jalan.

Baca juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Opsi kedua dengan membangun jalan lama. Pembangunan dilakkan dengan menguruk jalan yang longsor dan dibuat agak cekung, namun tidak berbahaya bagi pengandera.

“Ini masih kita pikirkan,” kata Bupati.

Disinggung cuaca buruk yang mengguyur Tulungagung pada akhir-akhir ini, Bupati meminta masyarakat tetap waspada.

Untuk tanah pegunungan yang rawan longsor, dirinya warga memperkuat tanah dengan melakukan terasiring, dan menanaminya dengan tanaman penahan.

Baca juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

Seperti longsor yang menimpa rumah Misdi, warga dukuh Beji Dusun Bulusari RT.2/RW.& Desa Gambiran Kecamatan Pagerwojo.

Longsor yang terjadi pada Rabu (03/3/21) ini menimpa bagian belakang rumah Misdi, hingga merobohkan dinding dapurnya. Dari pantauan lapangan, tanah dibelakang rumah Misdi berupa tebing yang rawan longsor sewaktu-waktu.

“Makanya kita himbau agar tetap waspada, baik di pantai, darat atau pegunungan,” katanya.

Terakhir Maryoto mengatakan saat ini selain bencana alam, juga menghadapi bencana medis berupa Covid-19. (Noyo/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru