Meninggal Usai Ditolak Gunakan Mobil Ambulan, Warga Gerudug Puskesmas

bacasaja.id
Warga Desa Tiwet melakukan protes di depan Puskesmas Kalitengah, Kab. Lamongan.

BACASAJA.ID - Puluhan warga Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, menggerudug Puskesmas Kalitengah.

Warga geram lantaran pihak Puskesmas menolak mengantarkan warga yang sakit  ke Rumah Sakit (RS) dengan mobil ambulan. Padahal warga ini membutuhkan pertolongan akibat digigit ular.

Baca juga: 3 Orang Tewas Terpanggang di Kafe Mahkota Lamongan, Bagaimana Bisa Terjadi? Ini Kata Polisi

Belakangan diketahui warga yang sakit itu bernama Ujud Priyanto (30). Lantran tak mendapat pertolongan medis secara cepat, Ujud pun meninggal dunia.

Kematian Ujud sangat disayangkan warga karena belum sempat mendapatkan perawatan. Padahal, kondisinya saat tiba di Puskesmas masih hidup.

"Alasan Puskesmas tidak mau mengobati karena tidak punya obat penawar bisa racun ular mas," kata Zainal, warga Tiwet yang ikut mengantar korban. Selasa (16/3/2021).

Petugas, lanjut Zainal, hanya menyarankan agar korban segera dilarikan ke RS yang memiliki persediaan obat. Namun, pihak Puskesmas tidak mau mengantar korban ke RS menggunakan mobil ambulan.

Baca juga: Satu Keluarga asal Surabaya Kecelakaan di Lamongan, Mobilnya Taabrak Tiang Listrik

Padahal, untuk membawa korban ke Puskesmas, warga harus menggunakan perahu terlebih dahulu karena kondisi banjir. Kemudian dioper menggunakan kendaraan roda tiga, jenis Tossa.

"Katanya untuk menggunakan ambulan, SOP-nya (Standar Operasional Prosedur/red) harus pasien sudah dirawat dan diinfus terlebih dahulu. Sedangkan waktu itu korban belum ditangani, belum diapa apakan " terangnya.

Akhirnya, karena kondisi itu korban meninggal dunia kemudian dibawa pulang ke rumah duka. Tak ayal, kedatangan korban membuat histeris keluarga serta mengundang kemarahan warga hingga bersama sama melurug Puskesmas pada Senin (15/3/2021).

Baca juga: Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Bus TransJatim Gresik - Paciran

Terpisah, Kepala UPT Puskesmas Kalitengah, dr. Mahzumi dalam konfirmasinya membantah adanya penolakan pasien gawat darurat di Puskesmas Kalitengah. "Tidak ada pak. Tidak benar, tidak ada penolakan sebenarnya. Untuk lebih jelasnya silahkan datang ke Puskesmas," tulis dr. Mahzumi melalui pesan WA.

Dihubungi terpisah, Asisten Tata Praja Pemkab Lamongan Lamongan Moh Nalikan, mengaku tidak mengetahui adanya protes warga di Puskesmas Kalitengah itu.

Namun untuk mengetahui kejelasan masalah pihaknya akan menindaklanjuti dengan memanggil pihak terkait. " Tapi yang jelas informasi ini akan kita tindak lanjuti," ujar Nalikan. (yus)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru