BACASAJA.ID - Setelah mengancam bakal membawa lima ribu pasukan Bonek Mania soal polemik Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan Stadion Gelora 10 Nopember (G10N), kini suporter tim Bajul Ijo itu mengajukan mediasi ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Rabu (24/3/2021).
Hasil mediasi bersama Pemkot Surabaya, Polrestabes Surabaya, Manajemen Persebaya Surabaya dan Bonek itu, muncul tujuh poin penting yang tertuang di dalam resume.
Baca juga: Identitas Visual "Surabaya City of Heroes" Resmi Dapat Pelindungan Hak Cipta
Poin pertama menyatakan, Persebaya dapat menggunakan Gelora Bung Tomo untuk pertandingan dan Gelora 10 November, serta tiga lapangan madya di komplek Gelora Bung Tomo untuk latihan setelah selesai perbaikan, yaitu bulan Juni 2021.
Poin kedua menyebut, sewa lapangan mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya mempersilahkan kepada manajemen Persebaya untuk menggunakan stadion, sebagai lapangan latihan, maupun sebagai home base.
"Tapi tadi disepakati kan tau ada masa pemeliharan. Kalau masa pemeliharaan selesai ya sudah bisa digunakan, dengan sistem sewa yang disepakati dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Eri usai pertemuan di Balai Kota Surabaya, Rabu (24/3/2021) sore.
Selanjutnya, pada poin ketiga, tercantum dalam resume menyatakan, Persebaya sebagai tim asal Surabaya dapat prioritas dalam penggunaan Stadion GBT, Gelora 10 November dan tiga lapangan madya.
Kemudian, poin ke empat resume tertulis, akan diadakan pertemuan rutin dua bulanan antara Wali Kota Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Presiden Persebaya, dan Bonek.
Lalu, poin ke lima, Persebaya memprioritaskan pemain asli Surabaya dalam rekruitmen pemain sesuai dengan skill dan kemampuan yang diharapkan Persebaya.
Lanjutnya, kata Eri, anak-anak asli Surabaya akan memiliki kebanggan tersendiri, ketika mereka bisa bermain untuk Persebaya. Nantinya, pihaknya akan mencoba menjalin kolabrosi dengan jajaran klub Bajol Ijo, untuk mengorbitkan pemain-pemain muda potensial Surabaya.
"Kita sama-sama mencetak anak-anak Surabaya menjadi pemain yang hebat itu tanggung jawabnya Persebaya dan Pemkot Surabaya," jelasnya.
Baca juga: Hindarkan Masyarakat Dari Jeratan Pinjol, BPR SAU Surabaya Tawarkan Bunga Kredit Lebih Rendah
Selanjutnya, poin keenam menyatakan, Persebaya harus bisa mencetak pemain asli dari produk Surabaya.
Poin terakhir atau ketujuh, pihak Persebaya wajib mengganti kerusakan stadion apabila terjadi kerusakan dalam jangka waktu yang tertuang dalam kontrak.
Resume berisi tujuh poin itu sendiri telah ditanda tangi oleh pihak-pihak terkait yang hadir dalam pertemuan.
"Saya ingin tunjukkan bonek Surabaya ini bonek yang santun, bonek yang punya kebanggan," terang Eri.
Sementara itu, perwakilan supporter dari Tribun Timur, Hasan Tiro mengungkapkan bahwa agenda hari ini sudah menjawab keraguan yang ada pada Bonek.
Baca juga: Eri Cahyadi Sharing Optimalisasi PAD Bersama Wali Kota Lubuk Linggau
Dirinya pun merasa lega, lantaran pihak Pemkot Surabaya bersama manajemen Persebaya telah duduk satu meja, terlebih izin penggunaan stadion telah diterbitkan.
"Kalau kata orang Surabaya, "Opoo gak ketemu ae? Akhirnya hari ini Pemkot, perwakilan manajemen dan disaksikan Pak Isir, Kapolrestabes Surabaya, keraguan soal home base sudah terjawab," ujarnya.
Terkait dengan aksi turun ke jalan yang rencananya bakal diselenggarakan pada Jumat (26/3/2021) besok, dirinya memastikan hal itu tak akan dilaksanakan.
"Aksi kita yang hari Jumat ditiadakan. Tuntutan sudah terpenuhi," pungkasnya. (byta)
Editor : Redaksi