BACASAJA.ID- Pasca ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar pada Minggu (28/3/2021) lalu, Polres Tulungagung langsung memperketat penjagaan di sejumlah gereja.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto. Kapolres kelahiran Nganjuk, Jawa Timur ini mengatakan pihaknya tengah mengintensifkan pemantauan terhadap kelompok dan pemetaan wilayah tertentu di Tulungagung.
Baca juga: Dua Sales Perkosa Gadis Disabilitas di Kamar Kos, Begini Kondisi Korban Sekarang
“Ada, tapi kita tak bisa sebutkan,” ujar AKBL Handono Subiakto dikutip Selasa (30/3/2021).
Pihaknya melakukan upaya preventif bersama TNI dengan mensosialisasikan bahaya tindak terorisme. Untuk Gereja, akan dilakukan ploting penjagaan bersama TNI.
Baca juga: Aksi Balap Liar Digulung Polres Tulungagung, 10 Motor Diamankan
Sebelum pelaksanaan misa paskah pada Jum’at (2/4/21) mendatang, akan dilakukan sterilisasi gereja. “Sesuai dengan SOP harus kita laksanakan (sterilisasi),” pungkasnya.
Sebelumnya sebuah bom bunuh diri mengguncang wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Bom bunuh diri itu belakangan diketahui dilakukan oleh pasangan suami istri, L dan YSF. Pasangan ini baru beberapa bulan menikah.
Baca juga: Polres Tulungagung Tetapkan Enam Orang Pelaku Balap Liar Di JLS Tulungagung Sebagai Tersangka
Sebelum melakukan aksinya, L menulis surat wasiat pada orangtuanya, bahwa akan melakukan aksi keji ini. Kedua pelaku merupakan simpatisan JAD (Jemaah Ansharut Daulah) yang melakukan aksi serupa di Jolo, Filipina beberapa tahun lalu.
Setelah serangkaian penyelidikan, Polisi mengamankan 4 pelaku lainnya, yang diduga berhubungan dengan aksi bom bunuh diri. Dari penangkapan itu, Polisi mengamankan 5 bom aktif siap ledak (Noyo/JP).
Editor : Redaksi