BACASAJA.ID - Workshop Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) untuk guru BK se-SMA kabupaten Sidoarjo diselenggarakan di Indoor Stadium, Singapore National Academy (SNA) School.
Workshop mengangkat topik ‘Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Persiapan Psikologi Siswa Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka’.
Baca juga: Kota Surabaya Dipercaya jadi Percontohan Nasional Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen
Inisiasi workshop ini berangkat dari munculnya beragam kejadian negatif yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh secara daring selama pandemic covid-19 ini dan persiapan untuk transisi ke pembelajaran tatap muka nantinya.
"Kegiatan ini di SNA School tentu menjadi kebanggaan untuk dapat menyambut 54 perwakilan guru BK SMA se-kabupaten Sidoarjo, yang hadir di workshop ini. Workshop ini juga difasilitasi oleh Dra Rukmini Ambarwati, M.Psi., selaku Pengawas Provinsi Jatim wilayah Sidoarjo dan juga Pembina MGBK kabupaten Sidoarjo," terang Assistant Dean of Support & Service dan perwakilan dari Yayasan sekolah, Yulia Ayu, Selasa (13/4/2021)
Peran Guru BK menjadi sangat signifikan untuk mendukung dan mendamping para siswa, yang tidak hanya beradaptasi terhadap situasi pandemi, tapi juga menjalani pembelajaran jarak jauh dan tantangan lain yang muncul yang dapat menyebabkan dampak negative bagi psikologis siswa.
Sementara itu, menurut Dra Rukmini Ambarwati, M.Psi., selaku Pengawas Provinsi Jatim wilayah Sidoarjo dan juga Pembina MGBK kabupaten Sidoarjo, guru BK memiliki peranan sangat krusial dan berbeda dengan guru mata pelajaran lainnya.
"Jika mata pelajaran lainnya dilakukan secara daring dengan menggunakan Zoom, Google Meet dan sebagainya disertai dengan pemberian setumpuk tugas-tugas tertentu. Kehadiran guru BK diharapkan dapat menjadi penyeimbang proses pembelajaran. Dalam situasi siswa yang jenuh belajar dalam jarak jauh, kepenatan dan stress yang timbul, guru BK hadir menyapa secara personal, menjadi rekan diskusi dan konseling untuk memberikan dukungan bagi kesehatan mental siswa," jelas Ambar, sapaan akrabnya.
Baca juga: Pastikan Prokes Ketat saat Kegiatan PTM di SMAN 1 Surabaya, Kapolrestabes: Kita Perhatikan dan Awasi
Disisi lain, metode komunikasi yang dilakukan sangat beragam, guru dapat melakukan eksplorasi mandiri sesuai dengan karakter siswa dan sumberdaya yang dimiliki.
"Sangat dianjurkan untuk tidak terlalu sering menggunakan channel komunikasi yang biasanya digunakan untuk kelas mata pelajaran umumnya, seperti ZOOM atau Google meet," katanya.
"Guru BK harus lebih proaktif untuk memfasilitasi pendampingan yang tepat, sehingga para siswa dapat belajar untuk membantu dirinya sendiri, mampu beradaptasi, bertahan dan bangkit menghadapi kondisi pandemi lebih baik lagi," sambungnya.
Untuk menyambut tahun ajaran baru yang akan dimulai Juli 2021 mendatang, workshop ini diharapkan dapat mempersiapkan para guru dalam proses bimbingan dan konseling.
Sehingga peserta didik siap untuk melakukan transisi pembelajaran tatap muka dengan sederet protokol kesehatan yang berlaku.
"Tentu pembelajaran tatap muka sudah sangat dinantikan, tetapi hanya dengan persiapan matang dan pemahaman yang lengkap, menjadi langkah antisipasi para siswa terhindar dari kejenuhan dan kepenatan belajar dan lebih antusias untuk memulai tahun ajaran," tandasnya.
Pada akhir sesi workshopnya, Ambar menganjurkan ke peserta workshop untuk memperkuat relasi dengan para siswa dan meningkatkan sesi-sesi motivasi bersama siswa dengan lebih personal. (byta)
Editor : Redaksi