Gubernur Khofifah Kirim Bantuan dari Jateng ke Daerah Terdampak Gempa

bacasaja.id
Truk logistik yang mengangkut bantuan dari Pemprov Jateng dilepas oleh Gubernur Jatim Khofifah menuju daerah terdampak gempa. (ant)

BACASAJA.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menitipkan bantuan terhadap korban gempa Jatim yang terjadi pada pekan lalu, kepada Pemprov Jatim, Sabtu (17/4/2021). Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa lantas melepas bantuan dari Pemprov Jateng tersebut ke daerah terdampak gempa bermagnitudo 6,1 SR yang berpusat di Kabupaten Malang itu.

"Bantuan itu segera dikirim ke lokasi-lokasi yang sangat membutuhkan, baik di Malang maupun Lumajang," ujar Khofifah, di sela pelepasan bantuan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Mengancam Jawa Timur, Gubernur Khofifah Gercep!

Sekarang ini, sambung Khofifah, Jatim sedang melakukan upaya rekonstruksi di tiga kabupaten terdampak, yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Blitar.

"Sekaligus proses validasi data agar lebih cepat rekonstruksinya. Dengan adanya pendataan, maka bisa divalidkan data mana rumah yang rusak berat, sedang dan ringan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: Kalimantan Selatan Darurat Banjir, 6 Kabupaten Tenggelam Lantaran Air Sungai Meluap

Sementara itu, bantuan dari Pemprov Jateng nilainya sekitar Rp594 juta, yang terdiri dari uang tunai Rp250 juta dan lainnya, berupa logistik, seperti 1.000 kaleng sarden, 325 dus mi instan, 10 karton pembalut wanita, 20 karton popok bayi, tujuh kodi sarung, 40 dus popok bayi, dan 30 dus popok dewasa.

Selain itu, Jateng juga menerjunkan tim relawan untuk membantu petugas gabungan lain yang sudah berada di sejumlah titik lokasi bencana.

Baca juga: BMKG: Jatim Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang mulai Pagi sampai Sore Hari

Bantuan diserahkan oleh Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Jawa Tengah Sarwo Pramana ke Gubernur Khofifah yang didampingi Kepala BPBD Jatim Heru Tjahjono, serta beberapa kepala OPD terkait lainnya.

"Kami juga sudah mengirim sayur dan telur asin yang merupakan produk lokal Jateng, tapi sudah sebagian ke lokasi karena sayur takut cepat rusak," tutur Sarwo Pramana. (tna)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru