BACASAJA.ID- Masih lekat dalam ingatan kita, kejadian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali 21 April lalu. Sebanyak 53 prajurit terbaik AL dinyatakan gugur dalam tugas.
Gugurnya para prajurit ini membawa duka mendalam bagi orang-orang terdekatnya dan bangsa ini.
Namun ternyata tak semua merasakan kedukaan ini, dan malah berkomentar negatif terkuat tenggelamnya kapal selam ini. Tak tinggal diam, mereka yang tak menunjukan empati atas kejadian ini diserang oleh netizen. Aparat penegak hukum juga bertindak tegas dengan mengamankan mereka, sebab dianggap menimbulkan kericuhan.
Baca juga: 53 Rumah Pahlawan Nanggala-402 Resmi Diserahkan Terimakan ke para Ahli Waris
Salah satu komentar yang bernada negatif atas tenggelamnya KRI Nanggala adalah akun Facebook @Abas Fauzy. Dalam komentar, akun itu menuliskan “Golek kerang karo kulit . Kulit opo kulit ***tol”.
Sontak komentar itu mendapat berbagai tanggapan negatif dari netizen. Salah satunya akun @Hanafi yang membalas komentar Abas Fauzy, “Abas Fauzy lk komen seng ngati ngati ojo sak penakmu dewe mas.”
Komentar ini juga mendapat tanggapan dari TNI AL yang melaporkan akun itu ke Polisi. Dari keterangan akun Abas Fauzy dimiliki oleh warga Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Eri Cahyadi & Cak Ji Menangis saat Beri Bantuan Keluarga KRI Nanggala
Lantaran sudah dianggap meresahkan, Polsek Rejotangan bergerak cepat mencari pemilik akun tersebut. Tak butuh waktu lama, Polisi berhasil melacak identitas pemilik akun itu.
“Iya namanya Abas, seperti nama akunya,” jelas Kapolsek Rejotangan, AKP Herry Poernomo, Kamis (29/4/21).
Dari pemeriksaan sementara, pemilik akun berdomisili di desa Tegalrejo. Namun saat ini Abas diketahui berada di Malaysia sebagai TKI sejak beberapa tahun lalu. Rumah milik keluarganya di Tegalrejo dibiarkan kosong, lantaran orang tuanya telah berpisah dan ayahnya tinggal di Kediri.
Baca juga: Beasiswa Anak Kru KRI Nanggala, Ketua Baznas Gresik: Kita Welcome
Sebelumnya pihaknya mendapat laporan dari aparat di Pos Pengamat TNI AL di Popoh.
“Kita serahkan ke TNI AL,” katanya. (ny/JP).
Editor : Redaksi