BACASAJA.ID – Kontak tembak antara aparat TNI-Polri di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua pada Minggu (16/5/2021) lalu, mulai direkonstruksi. Saat dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan dua jenazah teroris OPM dan satu senpi laras panjang SP-2.
Selain jenazah dan senpi jenis SP-2 dengan No.Seri 7302-07521 itu, ditemukan juga beberapa barang bukti lainnya. Diantaranya busur panah dan anak panah, magasin senjata SP-2, M16, dan SS1, puluhan butir peluru kaliber 5.56 dan 7.62, beberapa ponsel dengan jenis berbeda, kartu nomor seluler, kamera digital, teropong, handy talkie (HT), pisau, senapan angin, kartu Pengerja Sinode Gereja Kemah Injil (KINGMI), kartu Papua Sehat, buku tabungan Bank Papua, serta uang tunai sebanyak Rp 14.658.000.
Baca juga: TNI Selesaikan Konflik di Papua dengan Cara Damai
“Kedua jenazah itu merupakan anggota kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Telenggen,” kata Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al Qudussy dikutip Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Pemerintah Sudah Bersenyawa dengan Rakyat Papua
Seperti diketahui, Pemerintah RI melalui aparat gabungan TNI-Polri terus melakukan pengejaran dan penindakan cepat, tegas, dan terukur terhadap kelompok teroris OPM yang selalu melakukan aksi-aksi terornya baik kepada aparat TNI-Polri dan masyarakat sipil.
Baca juga: Bupati Merauke: Orang Papua Butuh Peningkatan Kesejahteraan
Sikap tidak main-main pemerintah ini kembali ditegaskan Menko Polhukam Mahfud MD dalam jumpa pers pada Rabu (19/5) lalu. “Aparat keamanan akan terus mengejar dan melumpuhkan para pelaku teror untuk melindungi masyarakat agar merasa aman dari tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok kecil tersebut," tegas Mahfud MD. (rl)
Editor : Redaksi