BACASAJA.ID - Jembatan Karangrejo yang menghubungkan antara Desa Boro Kecamatan Kedungwaru dan Desa/Kecamatan Karangrejo, ambles. Jembatan di jalur alternatif Kediri-Trenggalek ini akhirnya ditutup total dan arus lalu lintas dialihkan.
Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan pihaknya sudah memasang tanda pengalihan arus di jalur menuju jembatan tersebut. “Karena ada keruskaan jembatan maka arus kami alihkan,” kata Aris dikutip Selasa (8/12/2020).
Baca juga: Pembangunan Jembatan Ngujang 1 Tertunda Lagi Gegara Kabel
Untuk dari arah Kediri hendak ke Trenggalek, pengendara diminta untuk mengambil jalur langsung menuju kearah kota Tulungagung, lalu belok kanan di perempatan Jepun menuju Trenggalek. Sedang dari arah Trenggalek menuju ke Kediri, dari pertigaan Jeta’an belok kiri sampai perempatan Cuiri belok kanan hingga perempatan Rumah sakit lama lalu belok kiri.
Sedang untuk warga Tulungagung wilayah kota dan Kedungwaru yang hendak ke Karangrejo bisa melalui jalur alternative melalui jalur Desa Ketanon melewati jembatan Dam Majan. Namun jalur ini khusus kendaraan bertonase kecil dan tinggi tak lebih dari 2,5 meter.
Jalur kedua melalui Perempatan Tawangsari lurus ke utara hingga memasuki wilayah Karangrejo. “Kami menghimbau masyarakat untuk sementara mengambil jalur alternative dulu,” kata Kasat lantas.
Diperkirakan perbaikan jembatan yang ambles ini memakan waktu hingga sebulan ke depan.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, bagian jembatan tersebut kembali diketahui ambles sekitar pukul 06.00. Kali ini, amblesnya jembatan tersebut diketahui lebih lebar dari tiga bulan lalu. Sehingga, kendaraan besar tidak diperkenankan melintas.
Baca juga: Jembatan Karangrejo Tulungagung Diperbaiki, Warga dan Pedagang harus Memutar 5 Kilometer
Dari pantauan di lapangan, bagian jembatan yang ambles di pagari dengan tali rafia dan bambu.
Sementara itu Plt Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung, melalui Kabid Bina Marga, Laeli Rahmawati mengatakan amblesnya jembatan ini sudah dilaporkan ke Plt Dinas PUPR dan berkoordinasi dengan Bappeda dan dinas terkait.
"Sementara, jembatan kita beri rambu. Hanya dapat dilintasi kendaraan roda dua. Sembari menunggu hasil rapat yang dilakukan dinas terkait," katanya.
Laeli melanjutkan, detail engineering design (DED) untuk pemeliharaan lantai jembatan tersebut sudah direncanakan. Bahkan, perencanaan ini sudah ia usulkan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) ini.
Baca juga: Bupati Sumenep Apresiasi Semangat Gotong Royong Warga Desa Bilis-Bilis Perbaiki Jembatan Rusak
Namun sayang, keterbatasan anggaran membuat rencana tersebut tidak dapat terealisasikan. "Sudah kami usulkan (perencanaan pemeliharaan lantai jembatan,red). Menyusul amblesnya jembatan pada tiga bulan lalu yang sebenarnya sudah kami tambal," terangnya.
Disinggung penyebab amblesnya jembatan tersebut, Laeli menjelaskan adanya repeating (pengulangan) beban berlebih pada lantai jembatan, mengingat jembatan ini sering digunakan jalur truk bermuatan berat.
"Di bagian bawah juga sudah menunjukkan runtuhan cor lantai jembatan. Padahal, sebelumnya sudah kita upayakan tambal," tandasnya (noy)
Editor : Redaksi