BACASAJA.ID - Pesawat Kepresidenan diketahui punya warna baru. Dari sebelumnya biru langit dan putih, kini berganti kelir merah putih. Belakangan, biaya pengecatannya pun mencapai disebut-sebut mencapai Rp2 miliar. Hal inilah yang membuat publik rasan-rasan.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetrpres) Heru Budi Hartono (foto bawah) mengungkapkan mengapa pesawat kepresidenan harus berganti kulit dengan memakan biaya Rp2 miliaran.
Baca juga: PDI Perjuangan Dan 7 Kemenangan Jokowi
Meurutnya, alasan di balik pemilihan warna merah putih adalah selaras dengan kelir bendera Indonesia. Selain itu, ganti warga pesawat juga bertepatan dengan HUT RI yang ke-76.
"Pengecatan pesawat kepresidenan BBJ2 sebetulnya sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu. Kemudian terkait juga dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020," sebut Heru dikutip Rabu (04/8/2021).
Di samping itu, Heru juga mengungkapkan kalau kapal terbang jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) tersebut telah berumur tujuh tahun. Sebagai konsekuensinya, secara teknis memang harus memasuki perawatan besar.
Baca juga: Akhir Pekan, Presiden Dan Ibu Iriana Bagikan Bantuan Untuk Pedagang Dan Masyarakat
"Itu mesti dilakukan demi keamanan penerbangan," tegasnya.
Sebelumnya, isu pesawat kepresidenan punya warna baru ini jadi bahan kasak-kusuk warganet di dunia maya. Soalnya, pengecatan badan pesawat yang menyedot anggatan miliaran itu dinilai sebagai pemborosan di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Dito Ariotedjo Sebagai Menpora
Salah satu warganet yang mengkritik adalah mantan komisioner Ombudsman Republik Indonesia Alvin Lie dalam unggahan di akun Twitter resminya @alvinlie21.
Menurut Alvin, biaya cat ulang pesawat kepresidenan berkisar antara US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar- Rp 2,1 miliar. (rg4)
Editor : Redaksi