BACASAJA.ID – Sebanyak 70 persen peserta yang mengikuti pelatihan kompetensi sesi I yang diadakan UPT Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur merupakan lulusan sarjana.
Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Dr Himawan Estu Bagijo, saat membuka Pelatihan di BLK Surabaya mengatakan, yang dipelajari di bangku kuliah belum tentu bisa langsung diterapkan di dunia kerja.
Baca juga: Deni Wicaksono: Pemprov Harus Kawal Sengketa 13 Pulau Antara Trenggalek dan Tulungagung
Oleh karena itu diperlukan kiat khusus agar para sarjana sukses masuk dunia kerja. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan agar siao memasuki dunia kerja.
“Sesungguhnya anak-anak kita ini membutuhkan peningkatan keterampilan dan bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP). Dan yang bisa melakukan hal itu Balai Latihan Kerja (BLK), karena yang diterima perusahaan adalah bersertifikat BSNP,” ujar Himawan.
“Mari kita merestorasi cara berpikir kita supaya kita bisa memfasilitasi anak-anak untuk mendapatkan pekerjaan yang berbasis kompetensi,” imbuhnya.
Baca juga: Tim Pemprov Jatim Respon Cepat Laporan Rusaknya Sejumlah Infrastruktur di Kabupaten Trenggalek
Kepala BLK Surabaya, Siswanto, mengatakan sebanyak 227 orang yang mendaftar sebagai peserta pelatihan kompetensi bidang administrasi perkantoran pada sesi I ini, dan hanya 64 orang yang lulus. Mereka yang sudah lulus, 70 merupakan lulusan sarjana.
Ada empat kelas yang dibuka dalam pelatihan kompetensi, yaitu optical practice advance, junior adminitration asisten english leaguage, pnuematic PLC, dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran.
Baca juga: Gubernur Jatim Gelontorkan Beasiswa Santri Unggulan hingga Rp31,3 Miliar, Ini Rinciannya
Siswanto menjelaskan ada satu kejuruan, yaitu pnuematic PLC yang hampir 95 persen pesertanya lulusan sarjana jurusan listrik. Antara lain dari ITS, Unair dan Universitas lainnya.
Menurut Siswanto, ini merupakan fenomena baru dari penerimaan peserta dan ini harus menjadi perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah, karena realitasnya lulusan sarjana masih sangat membutuhkan peningkatan keahlian. (JNR/RG4)
Editor : Redaksi