JAKARTA - Letnan Jenderal TNI (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi alias T.B. Silalahi meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Senin 13 November 2023, pukul 20.19 WIB. Seperti apa profil TB Silalahi dan perjalanan hidupnya?
Letjen TNI (Purn) TB Silalahi meninggal dunia di usia 85 tahun. Rencananya, almarhum akan dimakan dimakamkan di Hall of Silence di TB Silalahi Center Balige, Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara pada Kamis, 16 November 2023.
Baca Juga: Demokrat Beri Rekom Mas Dhito di Pilkada Kediri 2024, Ini Alasannya
Meski besar di bidang militer, namun TB Silalahi juga dikenal sebagai seorang tokoh negarawan, politisi dan budayawan Batak.
Di masa pemerintahan Orde Baru (Orba), misalnya TB Silalhi penah diangkat Presiden Soeharto kala itu sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Sementara di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), TB Silalahi menjadi politisi Partai Demokrat bentukan Presiden RI ke-6 itu.
Bahkan SBY mengangkat TB Silalahi sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).
Perjalanan Hidup Letjen TNI (Purn) TB Silalahi
TB Silalahi lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 17 April 1938.
Ia lulus dari Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada 1961 dan bergabung dengan TNI.
Jabatan terakhirnya di militer adalah Asisten I Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 1988.
Baca Juga: Soal Capres, Demokrat Kabupaten Probolinggo Siap Menangkan Anies Baswedan
Ia kemudian menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Kabinet Pembangunan VI pada 1993-1998 di bawah Presiden Soeharto.
Selama menjadi menteri, ia mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa dari Filipina dan kenaikan pangkat kehormatan menjadi Letnan Jenderal (Letjen).
Ia juga aktif dalam dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2007-20092.
Menariknya, TB Silalahi memiliki rasa cinta yang besar terhadap budaya Batak dan mendirikan Yayasan TB Silalahi Center di Balige, Sumatra Utara, yang mengelola sebuah museum budaya dan sekolah unggulan.
Di masa hidupnya, TB Silalahi sempat menulis beberapa buku. Diantaranya berjudul “Batak: Masa Lalu, Kini, dan Esok” (2008), “Membangun Bangsa dari Pinggiran” (2010), dan “Batak dan Indonesia: Sejarah Perjuangan dan Kontribusi” (2013).
Riwayat Karir dan Jabatan TB Silalahi Semasa Hidup
Pendidikan Militer
- Akademi Militer Nasional (1958—1961)
- Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)
- Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)
- Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaik
- Seskoad (1971—1972)
- Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)
- Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)
- International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)
- Kepemimpinan Nasional
- Lemhannas KRA XVI, lulus terbaik, Bintang Seroja/Garuda (1983)
Pendidikan Non Militer
- Sarjana Muda Hukum Univ. Padjajaran, Bandung (1966—1969)
- Executive Program, Stanford University USA, National University of Singapore (1992)
- Sarjana Hukum STHM, Jakarta, Cum Laude (1996—1997)
- Doctor HC, Gregorious Arenata University, Manila
Karir dan Jabatan Jabatan
- Dan Yonkav 8/Kostrad (1972)
- Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974)
- Dosen Seskoad (1975)
- Kasdam VII/Diponegoro (1982)
- Asrena Kasad (1986)
- Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi (1988)
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998)
- Dosen Senior Lemhannas (2000—)
- Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000—)
- Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990—)
- Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990—)
- Penasehat Khusus Presiden RI (2004—2006)
- Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006—)
- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006—2010)
- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008—2010)
Editor : Redaksi