SURABAYA - Sebuah video berisi permintaan maaf Ivan Sugianto dalam kasus dugaan perundungan dengan korban siswa SMA Gloria 2 Surabaya, beredar di sejumlah platform media sosial (medsos). Video ini beredar sebelum penangkapan Ivan di Bandara Juanda, Kamis 14 November 2024
Dalam video itu, Ivan yang merupakan wali murid dari EX, siswa SMA Cita Hati menyampaikan permintaan maafnya atas insiden 21 Oktober 2024 di SMA Gloria 2 Surabaya.
Baca Juga: Anggota DPR Temui Tersangka Kasus SMA Gloria 2 Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya, Ada Aapa?
"Saya Ivan Sugianto sebagai orang tua dari Exxxl, saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya," kata Ivan Sugianto dalam video berdurasi 2 menit 33 detik tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan pihak SMA Gloria 2 Surabaya meminta Polrestabes Surabaya untuk melanjutkan proses hukum terhadap Ivan.
"Alasannya karena tindakan terduga pelaku persekusi (Ivan) sudah melampaui batas, yaitu menyuruh EN sujud dan menggonggong," kata Dirmanto, Rabu, 13 November 2024.
Berikut ini pernyataan Ivan Sugianto dalam video yang beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun X (Twitter) John Sitorus. Dalam video itu, Ivan yang mengenakan kaus hitam sempat menangis.
"Saya Ivan Sugianto sebagai orang tua dari Exxxl, saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya.
Baca Juga: Ivan Sugianto Resmi Ditahan Usai Ditetapkan Tersangka kasus Dugaan Perundungan Siswa SMAK Gloria 2
Dan saya benar-benar menyesal atas perbuatan dan kegaduhan yang telah terjadi.
Permintaan maaf ini saya sampaikan kepada SMA Gloria 2, kepada orang tua siswa, terutama kepada ExxxN dan kedua orang tuanya
Serta saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat.
Selama ini saya lebih memilih diam, saya lebih memilih untuk instrospeksi diri atas perbuatan yang terjadi.
Baca Juga: Pengusaha Hiburan yang Paksa Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Sujud dan Menggonggong Ditangkap di Bandara
Semoga Tuhan mengampuni saya, Semoga Tuhan bisa menjadikan saya menjadi manusia yang lebih baik.
Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya. Saya berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama warga Surabaya, saya berharap bisa mengampuni saya.
Untuk istri dan anak saya, papa minta maaf. Papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu."
Editor : Redaksi