BACASAJA.ID – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberangkatkan relawan kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, dan Majene, Sulawesi Barat pada Jum’at (22/1). Pelepasan dipimpin langsung oleh Rektor dan jajarannya di Lobby Rektorat Unesa kampus Lidah Wetan.
Baca Juga: Kesiapan Sekolah Rakyat Unesa Bikin Gubernur Jatim Terkesima
Berdasarkan surat tugas, relawan yang dikirim sebanyak 10 orang yang terdiri dari satu ketua pelaksana dan sembilan orang sebagai anggota. Dari jumlah itu, terdapat enam orang mahasiswa dari berbagai program studi, dua orang tim humas dan dua orang lagi yang bertugas sebagai pendamping. Mereka akan melaksanakan tugas kemanusiaan selama lima hari atau mulai 23-27 Januari di lokasi tujuan.
Ketua Satuan Mitigasi Crisis Center Unesa Dr. Diana Rahmasari, S.Psi, M.Si., mengatakan bahwa pemberangkatan tim relawan dari Unesa tersebut didasarkan pada banyak pertimbangan yang sudah dikaji matang-matang. Sebab, lokasi pengiriman relawan selain rawan bencana susulan, juga dalam situasi pandemi. Tentu resikonya tidak main-main dan memang harus hati-hati.
Karena itu, relawan Unesa yang berangkat terutama mahasiswa harus seizin orang tua atau walinya masing-masing yang dibuktikan dengan surat keterangan izin orang tua bermaterai. Mereka yang berangkat wajib bebas Covid-19 dengan bukti tes PCR hasil negatif. Tes PCR juga wajib dilakukan saat mereka pulang.
Selain itu, para anggota tim diberi pembekalan khusus sebelumnya, paling utama tentang kesehatan fisik dan psikis serta SOP protokol kesehatan. Kemudian salama di lokasi akan terus berkoordinasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “
Paling penting, urusan kesehatan tim, itu yang harus dijaga betul,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa prinsip dalam tugas kemanusiaan adalah berkolaborasi. Karena itu, di lapangan relawan Unesa akan berkolaborasi dengan relawan dari perguruan tinggi (PT) lainnya. Setiap kampus melakukan tugas sesuai ciri khas dan keunggulannya masing-masing.
Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr Nurhasan, M.Kes., dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa kepedulian kepada sesama harus terus ditumbuhkan dalam aksi nyata di lapangan. Meskipun sedang situasi pandemi dan rawan bencana, tetapi aksi kemanusiaan tidak boleh berhenti. Justru, karena pandemi dan situasi sulit itulah, nurani harus terus digelorakan untuk sama-sama saling membantu satu sama lain.
“Karena untuk keluar dari masalah bangsa, kita butuh kerja sama,” tegasnnya.
Pria yang akrab disapa Cak Hasan itu berpesan kepada tim relawan bahwa keberangkatan itu harus dipahami sebagai proses belajar sekaligus ibadah untuk menumbuhkan empati kepada sesama dan mengokohkan eksistensi diri yang baik kepada sesama.
“Unesa bangga, tim berangkat dengan hati, penuh sadar diri untuk membantu orang lain,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Lukisan Terbaik Terpajang Dalam Pameran Seni Rupa Unesa "Travesti"
Lebih lanjut, Unesa menyiapkan beasiswa khusus bagi pelajar yang terdampak gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju jika mereka berencana melanjutkan kuliah di Unesa. Bagi mahasiswa asal dua daerah itupun yang saat ini aktif sebagai mahasiswa di Unesa juga diberikan keringanan uang kuliah tunggal (UKT). Kemudian, bagi relawan yang berangkat akan disiapkan piagam khusus saat pulangnya nanti.
“Untuk beasiswa kita siapkan khusus anak-anak korban bencana yang akan dan sedang kuliah di Unesa,” tegasnya. “Selain itu, anak-anak yang berangkat pun ada apresiasi khusus dari Unesa,” pungkasnya.
Acara pelepasan tim relawan terebut diakhiri dengan doa bersama seluruh jajaran Rektorat dan para tim yang telibat. Semua yang dilakukan baik itu ikhtiar melawan pandemi dan perjuangan membantu korban bencana sebagai wujud keterlibatan Unesa dalam aksi kemanusiaan, dan kontribusi nyata untuk Indonesia yang lebih baik. (byta)
Area lampiran
Editor : Redaksi