Eri Cahyadi Samakan Frekuensi dengan Bupati Terpilih Sidoarjo & Gresik

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 22 Feb 2021 14:08 WIB

Eri Cahyadi Samakan Frekuensi dengan Bupati Terpilih Sidoarjo & Gresik

i

Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi (tengah), Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali, dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani membahas persoalan Surabaya Raya

BACASAJA.ID – Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi membuat terobosan baru, yang belum dilakukan kepala daerah sebelumnya. Ini terkait persoalan Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik).

Eri Cahyadi duduk bersama dalam satu meja dengan Bupati Sidoarjo terpilih Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani (Gus Yani). Ketiga pemimpin baru ini melakukan pembahasan mengenai integrasi kawasan di Surabaya Raya. Para kepala daerah yang akan dilantik pada 26 Februari itu, bertemu di Surabaya, Minggu (21/2/2021).

Baca Juga: Tim Pansel Telah Disetujui, Seleksi Sekda Surabaya Segera Dibuka

”Kami berbicara menyamakan frekuensi, sambil saling bercanda, casual meeting-lah. Ini penting, karena sesungguhnya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik saling berhubungan, relasinya sangat dekat, terutama mobilitas warganya yang saling terkoneksi. Semoga pertemuan ini membawa barokah,” ujar Eri dikutip Senin (22/2/2021).

”Gotong royong skala Jatim, nasional, dan bahkan global adalah komitmen kami untuk membawa masing-masing daerah semakin maju,” imbuh mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Eri Cahyadi menerangkan, terdapat lima hal yang dibahas dan disepakati dalam pertemuan selama 120 menit dengan protokol kesehatan tersebut. Pertama, integrasi penanganan pandemi Covid-19.

Kedua, manajemen transportasi terpadu. Ketiga, manajemen sungai terpadu. Keempat, pengembangan knowledge management untuk meningkatkan kualitas inovasi antar-daerah. Kelima, infrastruktur jalan.

”Misalnya terkait penanganan pandemi, berbagai kebijakan tiga daerah ini harus sinergis. Saling support. Selain aspek pencegahan, untuk tracing semestinnya bisa saling dukung jika memang pasiennnya punya mobilitas di antara daerah-daerah ini,” jelas Eri.

Sementara itu, Bupati Sidoarjo terpilih, Ahmad Muhdlor Ali, mengatakan, keterpaduan program antar-daerah sangat penting. ”Contohnya terkait manajemen transportasi terpadu, kami tadi bahas beberapa skema, tentu kami akan konsultasikan ke Pemprov Jatim dan pemerintah pusat,” ujar putra Gus Ali, pengasuh pondok pesantren terkenal di Sidoarjo ini.

Baca Juga: Eri Cahyadi Sharing Optimalisasi PAD Bersama Wali Kota Lubuk Linggau

Muhdlor sapaan lekatnya menambahkan, ketiga daerah juga sepakat membangun sistem knowledge management yang memungkinkan adanya replikasi inovasi antardaerah.

”Dengan knowledge management, ide dan gagasan inovatif antardaerah saling bisa diakses, sehingga mendorong kolaborasi dalam melahirkan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” terangnya.

”Kami juga akan intens membahas program bersama yang bisa berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi rakyat di masing-masing daerah, misalnya kita bikin program bersama untuk UMKM, tenaga kerja, industri, dan sebagainya,” sambungnya.

Senada dua Kepala Daerah lainnya, Bupati Gresik terpilih, Fandi Akhmad Yani, juga mencontohkan pentingnya integrasi program terkait manajemen penanganan banjir. Misalnya soal banjir Kali Lamong yang merupakan problem klasik di kabupaten terrsebut.

Baca Juga: Eri cahyadi Galakkan Imunisasi Polio Gratis, Perketat Pencegahan VDPV2-n di Surabaya

”Penanganan banjir Kali Lamong harus terintegrasi secara kelembagaan, karena secara kewilayahann, memanng pengaturan sungai dan sistem pengendali banjir Kali Lamong tersebar di Gresik, Mojokerto, dan Surabaya,” ujar Yani, sapaan akrabnya.

Selain itu, imbuh Yani, integrasi pembangunan infrastruktur jalan juga mutlak dilakukan. Contohnya Pemkot Surabaya yang sedang merapungkan Jalan Lingkar Luar Barat yang bakal terhubung dengan tol Surabaya-Gresik dan Teluk Lamong, hingga ke kawasan Menganti, Gresik.

Demikian pula perlunya jalan baru Surabaya-Gresik, termasuk membikin jembatan yang membuka akses anyar antardaerah tersebut. ”Jika nanti semuanya terpadu, saya yakin poros Surabaya Raya bakal semakin tertata, modern, hijau, dan berkelanjutan,” pungkas mantan Ketua DPRD Gresik ini. (byta/L1)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU